“Bahwa kemudian partai-partai kebetulan berada pada satu pilihan itu mungkin saja. Itu juga sudah banyak terjadi di banyak pilkada dan tidak menjadi aneh kalau terjadi juga di Sulsel,” jelasnya.

Intinya, kata Sukri, penting bagi Sudirman-Fatma untuk dapat menggabungkan semua kepentingan dari berbagai partai politik yang mendukung. Tiap partai tentu memiliki kepentingannya sendiri dalam koalisi tersebut.

“Bisa jadi sebagai upaya memperkuat tim atau dalam kerangka lain, ada deal-deal politik yang kemudian diterima bersama itu bisa saja terjadi. Jadi bukan sesuatu yang mengherankan,” jelasnya,

Menurut Sukri, adanya calon tunggal dalam Pilkada akan membuat masyarakat kehilangan alternatif pilihan. Padahal, terdapat banyak figur lain yang layak bersaing dan menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat.

“Meski pun nantinya calon tunggal, kita masih menunggu karena nanti hasilnya belum pasti menang. Pernah terjadi di Makassar, calon tunggal tapi masyarakat tidak memilih untuk mendukungnya. Lebih besar masyarakat tidak mendukung calon tunggal itu makanya tidak ada pemenang,” jelasnya.