Pengamat Sebut Wajar Partai Politik Tidak Ragu Pinang Sudirman-Fatma di Pilgub Sulsel
Jembatan ini menggantikan jembatan gantung kayu yang sudah berusia 30 tahun dan sangat tidak aman bagi pengendara.
Jembatan Andalan Pacongkang juga dilengkapi alat Lead Rubber Bearing (LRB). Jembatan ini dapat dimanfaatkan sekitar wilayah Soppeng untuk ke lokasi objek Wisata Citta.
Di era kepemimpinan Andi Sudirman pula, telah membenahi 500 km jalan di Provinsi Sulawesi Selatan, baik jalan Provinsi maupun jalan prioritas Kabupaten/Kota melalui mekanisme bantuan keuangan Provinsi.
Beberapa diantaranya merintis ruas Takkalasi – Bainange – Lawo yang menjadi akses alternatif Soppeng ke Barru, akses ini pun akan memangkas sekitar 40 km jika dibandingkan melalui ruas Bulu Dua.
Termasuk melalui bantuan keuangan dengan mengerjakan ruas Parigi – Bungoro yang menghubungkan 3 kabupaten yakni Bone, Barru, dan Pangkep, akses ini akan menjadi jalur alternatif jika ruas Camba terjadi kemacetan.
Sektor pertanian, dengan menghadirkan program Mandiri Benih, membagikan benih padi yang unggul secara gratis sebanyak 5 ribu ton benih untuk ditanam seluas 200 ribu hektar.
Inovasi ini pun membawa Andi Sudirman menerima penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Presiden dan penghargaan tertinggi nasional Adhikarya Nararya.
Dirinya pun mendorong pengembangan pariwisata di Sulawesi Selatan, diantaranya Objek Wisata Ollon di Toraja, Emas Andalan 360o di Kabupaten Enrekang, Permandian Alam Lejja di Soppeng, Pantai Mandala Ria di Bulukumba, dan masih banyak lainnya.
Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr. Adi Suryadi Culla menyebut keunggulan Andi Sudirman di semua riset karena Andi Sudirman adalah petahana (incumbent). Ini merupakan modal sosial dan politik yang sangat berpengaruh dalam setiap kontestasi Pilkada.
Menurutnya, sebagai petahana Andi Sudirman sudah menancapkan basis pengaruh dan jejaring sosial dalam berbagai strata masyarakat.
Tinggalkan Balasan