Karemuddin mengingatkan agar perjuangan mereka tidak diwarnai dengan kecurangan atau tindakan yang melukai perasaan orang lain.

“Fokus menjual visi misi kita, jangan menyerang atau menjelek-jelekkan pasangan calon lain. Menangkan Paslon kita dengan damai, sejuk, dan mengambil hati rakyat dengan cara terbaik,” tegasnya.

Ia juga mengimbau, seluruh tim dan simpatisan agar tetap tertib dan menjaga suasana aman saat mengantar pasangan calon ke kantor KPU Luwu Utara.

Namun, momen yang paling menggetarkan adalah saat H. Arsyad Kasmar naik ke panggung. Dengan nada tegas, ia mengucapkan kata-kata yang seolah menampar balik segala keraguan yang selama ini dilontarkan padanya.

“Kali ini, saya maju tidak main-main,” ujar Arsyad,

Ia pun menepis isu yang menudingnya hanya menjadi pengacau suara dalam setiap Pilkada.

“Kepada mereka yang selalu mengatakan saya tidak serius, terima kasih atas fitnahmu. Rezekimu untuk saya.”

Pernyataan ini disambut riuh tepuk tangan. Arsyad melanjutkan dengan sebuah ikrar yang diucapkan dengan suara bergetar namun penuh keyakinan.

Ia berjanji akan membangun Luwu Utara dengan hati yang tulus, ikhlas, dan komitmen untuk menjadikan daerah itu terdepan dan maju. Sorak sorai bergema, seperti sebuah alunan harapan yang menyelimuti sore yang mulai beranjak gelap.

Usai deklarasi, rombongan melanjutkan aktivitas dengan makan malam dan sholat Maghrib berjamaah di Masjid Nur Maryam. Ini bukan sekadar persinggahan biasa, tapi sebuah jeda sejenak untuk merenungi langkah besar yang akan mereka tempuh selanjutnya. Setelah itu, mereka berangkat menuju Kantor KPU Luwu Utara untuk melakukan pendaftaran resmi.

Perjalanan politik ini baru dimulai, namun setiap langkah sudah dipenuhi dengan tekad yang besar, H. Arsyad Kasmar dan Muh Fajar Jabir bukan hanya berjuang untuk sebuah jabatan, tetapi membawa harapan baru untuk Luwu Utara. Hari itu, sejarah benar-benar tercipta di Baebunta, dan mata banyak orang tertuju pada perjalanan pasangan yang siap menorehkan perubahan bagi daerahnya.