RAKYAT NEWS, MASAMBA – Pagi itu, udara Masamba begitu tenang. Dua jam sebelum panggilan shalat Jumat berkumandang, Muh. Fajar Jabir pekerja keras yang kini sedang memperjuangkan nasib Luwu Utara sebagai Calon Wakil Bupati bersama pasangannya H. Arsyad Kasmar menyapa para relawan DOZER di markas besar mereka.

Di tengah riuh rendahnya perjuangan politik, ada satu hal yang tak pernah dilupakannya: menjaga jalinan silaturahmi yang erat dengan para pejuang di garda terdepan.

Dalam balutan suasana Jumat Berkah, pertemuan ini terasa istimewa. Bukan hanya sekadar ajang kumpul biasa, melainkan sebagai panggilan untuk menyatukan kembali kekuatan dan semangat yang sempat tertatih di tengah dinamika politik yang kian memanas.

Di ruangan yang penuh dengan wajah-wajah optimis, Fajar berdiri dengan penuh percaya diri. Sebagai seorang pekerja perusahaan yang kini berani menapaki dunia politik, Fajar tahu bahwa langkah ini tak semata tentang dirinya, tapi tentang mimpi besar untuk Luwu Utara.

“Kita harus tetap solid dan berada dalam satu komando,” ujar Fajar, suaranya tegas menggema di antara relawan.

“Tanpa dukungan dan kerja sama yang kuat dari semua relawan, perjuangan kita tidak akan maksimal.” Kata-kata itu seolah menancap dalam, membakar semangat yang sempat meredup.

Fajar paham betul, bahwa di balik setiap strategi dan rencana, ada manusia-manusia yang menggerakkan, ada hati-hati yang harus dirangkul dan diyakinkan kembali.

Di markas besar DOZER, Fajar berbicara lebih dari sekadar janji politik. Ia menawarkan harapan, mengingatkan para relawan untuk menikmati setiap detik dalam pesta demokrasi ini dengan penuh kegembiraan, namun tetap menjunjung tinggi etika dan moral yang sehat.

“Jaga Pilkada dengan damai, aman, tenang, dan kondusif,” pesannya, seolah menegaskan bahwa kemenangan bukan segalanya, tetapi bagaimana cara mencapainya yang lebih penting.

Setiap kata yang keluar dari mulut Fajar adalah cerminan dari tekad seorang pemimpin yang paham bahwa perjalanan menuju kursi kepemimpinan bukanlah sprint pendek, melainkan maraton panjang yang memerlukan napas panjang dan komitmen tanpa batas.

Para relawan menyimak dengan seksama, menyerap energi positif yang terpancar dari sosok yang mereka dukung.

Dan ketika pertemuan usai, wajah-wajah itu tak langsung beranjak. Mereka terdiam sejenak, merasakan semangat yang kembali membara, menyatu dalam satu visi, satu misi.

Di balik setiap pandangan mata, ada tekad untuk terus melangkah, menghadap Pilkada yang kian mendekat dengan keyakinan bulat. Ini bukan sekadar tentang Fajar atau Arsyad Kasmar.

Ini tentang Luwu Utara, tentang harapan yang terbangun di antara ribuan langkah kecil yang tak kenal lelah.

Dengan kebersamaan yang semakin kuat, barisan relawan DOZER kembali bergerak. Mereka tak hanya membawa bendera perjuangan, tetapi juga membawa mimpi-mimpi yang tergantung di langit Masamba.

Dan di tengah langkah mereka yang semakin tegap, Muh. Fajar Jabir tetap berdiri di depan, memimpin dengan ketulusan dan keberanian, siap menghadapi tantangan apa pun yang datang menghadang.

Pertemuan di Jumat pagi itu bukanlah akhir. Itu adalah awal dari cerita besar yang siap ditulis, dengan tinta perjuangan yang tak akan pudar oleh waktu.

Sebuah cerita tentang persatuan, tentang keberanian, dan tentang impian besar yang terus diperjuangkan dengan hati. Di bawah bendera DOZER, mereka siap melangkah, satu komando, satu tujuan: membawa Luwu Utara menuju masa depan yang lebih baik.