RAKYAT.NEWS, POLMAN – Beberapa petani kakao mengungkapkan kekecewaan dan harapan mereka ketika calon bupati, Andi Bebas Manggazali, mengunjungi Anreapi, Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Senin (30/9/2024).

Para petani kepada Ketua Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Kabupaten Polman, mengeluhkan kurangnya infrastruktur dan ketidakstabilan harga kakao. Mereka meminta agar jika Bebas Manggazali terpilih sebagai pemimpin Polman, ia dapat memberikan bantuan langsung untuk meningkatkan fasilitas pertanian.

“Kalau bisa Pak Bebas bersama Ibu Siti, kami minta bantuan sarana prasarana untuk meningkatkan produksi kakao. Utamanya infrastruktur jalan usaha tani yang susah dijangkau oleh kendaraan, seperti di tempat kami,” kata Amri warga Dusun Lebani.

Mereka juga meminta pemerintah di masa depan dapat memperhatikan stabilitas harga kakao di pasar, terutama harga jual kepada para petani.

“Pak Bebas, kalau bisa kami juga kami meminta agar dibantu harga kakao bisa naik nanti supaya petani dapat menikmati hasil tanamannya,” ujarnya.

Menyikapi keluhan tersebut, Bebas berjanji memberikan dukungan kepada para petani.

“Pak Bebas, kalau bisa kami juga kami meminta agar dibantu harga kakao bisa naik nanti supaya petani dapat menikmati hasil tanamannya,” bebernya.

Dia bertekad untuk meningkatkan kualitas hidup para petani dengan memberikan dukungan atas kebutuhan mereka.

“Selama 41 tahun Kakao ada di Polman, masyarakat belum berada pada level sejahtera, karena mereka hanya menjadi objek bukan pelaku usaha. Belum ada petani yang makmur sejahtera, rata-rata yang berkembang dan sejahtera itu hanya pengusaha,” ungkapnya.

Mantan Penjabat (Pj) Bupati Mamuju menilai bahwa stagnasi ekonomi petani kakao merupakan sebuah permasalahan. Ia mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada petani yang sukses secara finansial, padahal kebun kakao milik petani memiliki luas yang cukup besar.

“Berangkat dari keresahan masyarakat Polman terutama bagi petani, ke depannya bukan hanya pedagang yang makmur sejahtera, tapi petani juga ikut makmur. Karena itu diperlukan koperasi bersama,” tutur mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Polman tersebut.

Begitu juga dengan para istri yang bekerja sama dengan suami mereka. Bebas akan mendorong adanya konsep “Siwali Parri” (saling membantu) untuk masa depan.

“Untuk ibu-ibu akan dikasi kursus diberikan modal usaha, jadi bukan cuma membantu suaminya bertani, akan tetapi bisa menjadi mandiri karena sudah punya usaha sendiri yang dapat meningkatkan perekonomiannya,” jelasnya.

“Kalau sudah bagus ekonominya, yakin dan percaya semua masyarakat di Anreapi ini pendidikan anaknya akan tumbuh dengan cerdas,” lanjutnya.

Selain itu, Bebas Manggazali juga menyinggung tentang Sungai Anreapi. Rencananya, sungai ini akan diberikan peningkatan tebing untuk mencegah abrasi yang dapat membahayakan pemukiman di sekitarnya.

“Sungai Anreapi ini kalau kita sudah jadi bupati kita akan perbaiki sungai ini agar tidak terjadi abrasi,” tutup Bebas.