RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Calon Wakil Walikota Makassar nomor urut 3, Ilham Ari Fauzi Amir Uskara bersilaturahmi dengan Angkatan Muda Muhammadiyah Kota Makassar di Gedung Pusat Dakwah Islamiyah Muhammadiyah Makassar, Jalan Lompo Battang, Jumat (4/10/2024).

Pertemuan ini dihadiri oleh Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Makassar Awang Dermawan, Kabid PD Nasyiatul Aisyiyah Makassar Rizka Azizah, Ketua PD Ikatan Pelajar Muhammadiyah Ashabul Kahfi, dan Ketua PC IMM Makassar Nasruddin, dan Kabid PC IMM Makassar Timur Fahri.

Kegiatan ini lebih banyak mendiskusikan tentang pendidikan. Pada kesempatan itu, Ilham Fauzi Amir Uskara, banyak menitikberatkan tentang pendidikan berbasis akhlak.

Menurutnya, hal itu itu sangat penting untuk dilakukan, sebagai upaya meningkatkan kualitas moral dan etika di kalangan generasi muda. Untuk itu kurikulum abab harus didorong dan diperkuat.

“Sebagai generasi muda, kita harus mendorong program penguatan kurikulum adab yang diintegrasikan dalam berbagai aspek kegiatan pendidikan dan sosial. Ini sebagai langkah progresif yang diharapkan mampu menjawab tantangan era modern yang kerap mengikis nilai-nilai moral di tengah gempuran budaya global dan era digital,” kata Ilham Fauzi, di hadapan anak muda Muhammadiyah Makassar.

Ilham Fauzi atau yang akrab disapa Daeng Tayang, menyatakan bahwa penguatan kurikulum adab ini harus didorong secara serius untuk menjawab keprihatinan terhadap merosotnya kesadaran tentang pentingnya adab dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan pemuda.

Menurutnya, di tengah perkembangan teknologi dan akses informasi yang serba cepat, adab menjadi hal yang sering dilupakan, padahal perannya sangat vital dalam membentuk kepribadian yang utuh dan berkarakter.

“Saya yakin Angkatan Muda Muhammadiyah juga memiliki kerasahan yang sama. Kita sama-sama merasakan urgensi untuk membangun karakter generasi muda yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki pondasi moral yang kuat,” tandasnya.

“Adab merupakan kunci dalam menciptakan masyarakat yang berbudaya dan berakhlak. Maka dari itu, kami berkomitmen untuk memperkuat kurikulum adab yang lebih menyentuh aspek kehidupan sehari-hari,” ujar Ilham Fauzi.

Fokus pada Adab dalam Kehidupan Sehari-Hari

Kurikulum adab akan menjadi salah satu fokus pasangan calon (paslon) Pilwalkot Makassar berjargon “Teruskan Kebaikan” ini. Selain adab dalam pergaulan, kurikulum ini juga menggarisbawahi pentingnya adab dalam menggunakan media sosial, sopan santun di ruang publik, hingga penghormatan terhadap orang tua dan sesama.

Menurut Ilham Fauzi, kukirikulum adab tidak hanya disusun berdasarkan nilai-nilai keislaman, tetapi juga disesuaikan dengan tantangan zaman dan konteks kehidupan modern. Salah satu fokus utamanya adalah mengajarkan adab dalam dunia digital.

“Di era digital saat ini, pemuda sering kali kehilangan sensitivitas sosial ketika berinteraksi melalui media sosial. Komentar-komentar negatif dan perdebatan yang tidak beretika kerap muncul. Melalui kurikulum ini, kami ingin mengajarkan generasi muda bagaimana menggunakan teknologi secara bijak, dengan tetap mempertahankan prinsip adab yang baik,” tambah Ilham.

Selain itu, kurikulum ini juga menekankan pentingnya membangun kesadaran kolektif mengenai adab dalam komunitas dan masyarakat.

Dengan pendekatan yang holistik, dirinya berharap bisa menanamkan nilai-nilai moral yang kuat, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan penghargaan terhadap perbedaan, dalam diri setiap pemuda.

“Ilmu pengetahuan tanpa adab hanyalah seperti pedang tanpa kendali. Oleh karena itu, pendidikan adab harus selalu berjalan seiring dengan pendidikan akademis. Pemuda Muhammadiyah Makassar telah memulai langkah besar dengan ikut mendorong hal ini,” imbuhnya.

Rencana Pengembangan dan Kolaborasi

Sementara, Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Makassar, Nasruddin mengapresiasi dan mendukung visi Ilham Fauzi yang ingin memperkuat pengembangan pendidikan lewat kurikulum adab.

“Kami berharap kelak kalau Pak Ilham Fauzi terpilih jadi wakil walikota, bisa memberikan ruang kepada pemuda untuk ikut merumuskan program-program yang bisa menyentuh langsung kehidupan generasi mendatang,” kata Nasruddin.

Ketua Pemuda Muhammadiyah Makassar, Awang Darmawan, mengaku jika pihaknya memang sangat intens mendorong penguatan kurikulum adab. Ia berharap pihaknya bisa bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan, baik formal maupun non-formal.

Bagi Awang, pendidikan yang berfokus pada adab harus bisa menyentuh seluruh elemen masyarakat, bukan hanya di lingkungan tertentu.

“Generasi muda harus dilibatkan langsung dalam merancang pendekatan yang tepat, karena mereka adalah pihak yang paling memahami tantangan dan dinamika yang mereka hadapi,” tutupnya.