RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Akademisi dari Universitas Hasanuddin, Ali Armunanto, beranggapan bahwa seluruh kandidat dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar, harus lebih menyederhanakan bahasanya dalam menyampaikan visi dan misi, agar mudah dicerna oleh masyarakat.

“Pada konteks ini semua kandidat mau dianggap programnya berpihak (ke masyarakat),” kata Ali dalam agenda diskusi yang digelar oleh Komunitas Jurnalis Politik (KJP) di Makassar, Jumat (1/11/2024).

“Yang berbeda adalah bagaimana mengimplementasikan program di masyarakat. Yang menarik kemudian adalah bagaimana ketika proses debat mereka lebih membumikan untuk lebih mudah dicerna oleh masyarakat. Tentu konsep yang bagus adalah konsep yang gampang dipahami orang,” menurutnya.

Banyak program yang dipaparkan oleh setiap kandidat, yang menurut Ali menggunakan bahasa yang tidak begitu jelas dalam penyampaiannya ke masyarakat.

“Sering kita pikir programnya keren, namun pada saat kita bawah ke masyarakat sering tidak memahami,” ucapnya.

“Konsep yang bagus adalah menggunakan strategi yang masuk akal atau bisa diterima general oleh masyarakat. Sehingga, butuh dijelaskan lebih jauh ini program, siapa yg menjadi sasaran dan siapa menjadi target,” imbuhnya.

Merespons perkataan Ali, salah satu pembicara diskusi lainnya, Febrianto Syam mengatakan, masyarakat perlu penjelasan yang lebih sederhana dalam memahami mimpi yang coba dibangun oleh setiap kandidat, sehingga ada tolak ukur di masyarakat.

“Dari semua program, semua golongan masyarakat ingin bahasa sederhana,” kata Febrianto. “Sehingga programnya juga bisa aplikatif.”

YouTube player