Makassar, Rakyat News – Konsep dan gagasan besar dari pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 2, Agus Arifin Nu’mang-Tanribali Lamo (Agus-Tanribali) adalah Labuba-Malabo. Gagasan tersebut lebih detail melihat permasalahan Sulsel yang tidak hanya berkutat pada pertumbuhan ekonomi semata, tapi lebih dari itu, mencakup aspek pemerintahan yang berkeadilan dan masyarakat yang berkeadaban.

Labuba sendiri merupakan akronim dari LAtimojong, BUlusaraung, dan Bawakaraeng mewakili masyarakat pegunungan. Sementara Malabo adalah akronim dari selat Makassar, LAut flores dan teluk Bone mewakili masyarakat pesisir.

Selain gagasan Labuba-Malabo, pengembangan 5 daerah niaga yang tergolong besar di Sulsel tidak kalah pentingnya. Lima daerah yang dimaksud adalah Pare Pare, Makassar, Bulukumba, Watampone, dan Palopo. Pembangunan 5 daerah ini merupakan solusi yang ditepat untuk mengatasi kesenjangan antar kabupaten dan kota yang ada di Sulsel.

Dengan mengembangkan 5 kota besar ini, menurutnya, maka angka pengangguran dapat dengan signifikan dikurangi. Juga, gelombang urbanisasi dapat diminimalisir sehingga dapat mengatasi masalah menumpuknya kepadatan penduduk di beberapa kota tertentu saja yang kerap menjadi penyebab berbagai permasalahan sosial.

Tidak hanya itu, konsep dan gagasan Labuba-Malabo dari pasangan yang dikenal bersih, teruji dan berpengalaman itu merupakan solusi yang dapat meretas kemiskinan, dan mengurangi angka pengangguran serta kesenjangan sosial yang memang menjadi permasalahan fundamental yang harus segera diatasi.

“Simpul-simpul kemiskinan mayoritas ada pada masyarakat pegunungan, begitupun dengan masyarakat yang tinggal di pesisir pantai. Jadi program ini mempunyai cakupan yang universal dan menyeluruh mulai dari pegunungan hingga ke pesisir,” kata Agus Arifin Nu’mang, Rabu (21/2/2018).

Gagasan Labuba-Malabo dan Pengembangan 5 daerah di Sulsel menjadi gebrakan awal Politikus Santun ini dalam meyakinkan kawan maupun lawan politiknya bahwa dirinya adalah pilihan yang tepat. Sebab gagasan yg dipaparkan menjadi solusi cerdas dalam melanjutkan pembangunan untuk sulsel yang jauh lebih bagus.

Di sektor tata kelola pemerintahan, Agus memiliki niat yang kuat untuk mencegah dan menindak praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. “Selama menjabat Sebagai Ketua DPRD Sulsel, tidak ada satupun anggota legislatif yang ditangkap karena korupsi. Di pemerintahan tidak seorang pun anggota keluarku yang menjabat posisi strategis. Karena saya selalu menjagah amanah dan taat aturan. Ini bukan wacana, tapi ini adalah bukti nyata bahwa saya menolak Korupsi, Korupsi dan Nepotisme,” ungkap Agus.

Seperti inilah Agus dan Tanribali ditengah geliat dinamika politik menjelang Pilgub Sulsel juni mendatang, Sosok Politikus dan birokrat santun ini tidak bermanuver dan bermain api apalagi ingkar janji. Niatnya melanjutkan pembangunan untuk mewujudkan “Sulsel Bagus” selalu menggelora dan akan diwujudkan dengan cara yang elegan. (*)