Restorasi Indonesia, NasDem dan Sulsel Baru
Makassar, Rakyat News – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Sulawesi Selatan akan menggelar konsolidasi pasangan calon kepala daerah, bakal calon legislatif dan Komisi Saksi NasDem (KSN), di Hotel Grand Clarion Makassar, Rabu (28/2/2018).
Konsolidasi akbar Partai NasDe se-Sulawesi Selatan ini akan menghadirkan langsung Ketua Umum Surya Paloh. Juru Bicara DPW NasDem Sulsel, M Rajab menjelaskan bahwa
konsolidasi ini dilakukan untuk mempertemukan kandidat bersama Ketua Umum Surya Paloh untuk mematangkan kemenangan Pilkada di Sulsel.
“Pertemuan kandidat dengan Ketua Umum untuk menekankan kembali komitmen, sekaligus kontrak sosial NasDem dengan kandidat, yakni pada konteks mewujudkan Indonesia yang lebih baik melalui gerakan restorasi Indonesia,” jelas M Rajab.
Khusus untuk Pilgub Sulsel, NasDem mengusung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar. Rajab mengungkapkan, Restorasi Indonesia yang digagas NasDem sejalan dengan visi Sulsel Baru ala NH-Aziz.
Restorasi Indonesia, kata Rajab adalah gerakan memulihkan, mengembalikan, serta memajukan fungsi pemerintahan Indonesia kepada cita-cita Proklamasi 1945. Melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan berbangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
“Visi Sulsel Baru sejalan dengan Restorasi Indonesia yang diusung dan akan terus dilakukan Partai NasDem. Empat kata kerja, sekaligus kata kunci perjuangan Partai NasDem, yaitu Memperbaiki, Mengembalikan, Memulihkan, dan Mencerahkan. Hal itu selaras dengan Sulsel Baru yang dicanangkan NH-Aziz,” ungkap Rajab.
Rajab menjelaskan, restorasi bukan jalan pintas. Syarat utama restorasi adalah perubahan mendasar, menyeluruh dan terpadu. Melibatkan populasi besar dengan pengerahan energi berpikir yang kuat dan terarah dan berjangka waktu panjang.
“Begitu juga Sulsel Baru dari NH-Aziz yang kita ketahui. Bagaimana merubah paradigma lama, menjadikan kampung-kampung sebagai hulu pembangunan dalam menyejahterakan masyarakat Sulsel,” tuturnya.
Sekadar diketahui, visi Sulsel Baru adalah simbol sekaligus tonggak perjuangan membangun Sulsel Baru yang harus terwujud paling lambat tahun 2030, atau tepat pada usia ke-70 Provinsi Sulawesi Selatan.
Visi Sulsel Baru mengacu pada Visi besar Nawacita Pemerintah 2014-2019 yang dijabarkan dalam Trikarya Pembangunan Sulsel – Kemartabatan Rakyat, Kemandirian Ekonomi, dan Keadilan Sosial. (*)
Tinggalkan Balasan