Makassar, Rakyat News – Pasangan nomor urut 1 di Pilwali Makassar, Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) kembali memperlihatkan keberpihakannya terhadap keinginan masyarakat.

Hal ini tercermin setelah mereka mengakomodir seluruh keluhan masyarakat, kemudian diramu untuk dicarikan solusi dalam program Appi-Cicu.

Program permasalahan perempuan dan perlindungan anak misalnya. Hal ini memang merupakan salah satu program andalan Appi-Cicu.

Tidak hanya itu, pasangan yang diusung oleh 10 partai politik ini juga mengakomodir dan meminta tanggapan dari aktivis difabel atau disabilitas di Kota Makassar.

“Kalau kemarin kita sudah sempat berdiskusi dengan gabungan teman-teman koalisi aktivis permpuan dan perlindungan anak, serta disabilitas. Kami sharing di situ terkait visi/misi dan program Appi-Cicu yang memang di visi dan misi kami itu sangat partisipatif,” kata Cicu yang juga Ketua DPD NasDem Kota Makassar, Rabu (7/3/2018).

Diskusi dan program itu dalam artian, lanjut eks Pimpiman DPRD Sulsel ini, semua elemen masyarakat mengambil peran dalam pengambilan kebijakan apapun di Kota Makassar.

“Itu secara garis besar bahwa nantinya di Kota Makassar,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, untuk menemukan khitta kesetaraan gander, Appi-Cicu juga akan membuka peluang besar untuk melibatkan perempuan untuk mendorong site inkam, baik membantu perekonomian daerah maupun ekonomi kerakyatan secara langsung.

“Kami juga memasukan program berkaitan dengan, bagaimana supaya perempuan ini bisa mendapatkan site inkam di Kota Makassar,” ucap politisi muda berparas cantk ini.

“Bahwa prodak perekonomian di Kota Makassar ini hampir setengahnya juga dilakukan oleh keterwakilan perempuan. Tetapi kesulitan mereka adalah pada saat mereka ingin berusaha, mereka tidak memiliki modal yang cukup,” tambah Cicu.

Olehnya, jika kelak terpilih, di tangan kepemimpinan Appi-Cicu akan memberikan modal usaha kepada bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tanpa bunga, khususnya bagi perempuan yang ingin membangun industri Rumah Tangga.

“Sehingga ke depannya kita akan memberikan bantuan modal kepada pengusaha -pengusaha perempuan kecil menengah. Itu besarnya, Insya Allah sekitar Rp25 Juta per orang,” kata dia.

Sumber anggarannya diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dia mengaku, setelah melakukan perhitungan dan kalkulasi ilmiah.

“Kalau kita melihat kecukupan APBD, sangat cukup sekali, kita melihat APBD Kota Malassar ini kurang lebih Rp4,2 Triliun, sehingga kalau kita bagi dua saja untuk sistem penganggaran, belanja langsung dan tidak langsung sangat dimungkinkan kita melakukan program-program yang langsung dirasakan oleh masyarakat,” tandasnya.(*)