Makassar, Rakyat News – Pasangan nomor urut 1 Munafri Arifuddin-Andi Rachmayika Dewi kini menjadi sasaran serangan kampanye hitam (black campaign) oleh lawan politiknya.

Itu tercermin setelah pasangan yang dikenal merakyat, santun dan religius tersebut memiliki trend survei yang makin baik jelang pencoblosan 27 Juni 2018 mendatang.

Tak diketahui motif serta indikator serangan black campaign tersebut.

Namun diprediksi kampanye hitam yang dialamatkan kepada Appi-Cicu melakui media sosial semakin membuktikan jika lawan politiknya sudah kehabisan akal dan tak percaya diri bertarung melalui adu ide dan gagasan serta program.

Sehingga wajar bila ‘jalan pintas’ mulai dilakukan rivalnya dengan menebar fitnah, menyudutkan Appi-Cicu dan sebagainya.

Di media sosial, seperti Facebook misalnya, beberapa akun palsu dan asli, secara massif menyerang pasangan yang mengusung tagline ‘Makassar untuk Kita’ dengan isu “Makelar Proyek Mau Jadi Walikota. Kita akhirnya tau juga”.

Serangan kampanye hitam ini digemboskan melalui akun milik MU’amar Elpezet.

Tak sampai disitu, akun ini juga memunculkan dua selebaran dengan memainkan isu untuk menjatuhkan Appi-Cicu.

Hanya saja serangan kampanye hitam tersebut ditanggapi dengan santai oleh Appi saat menggelar kampanye dialogis di
Keluran Banta-bantaeng dan Buakana, Kecamatan Rappocini, Kamis (8/3/2018).

Kepada awak media, Appi mengatakan serangan black campaign yang dialamatkan kepada dirinya, membuktikan jika lawan politik sudah kehabisan akal dalam beradu ide dan gagasan.

Sehingga menebar fitnah untuk menjatuhkan dirinya bersama Cicu menjadi fokus utamanya.

Mestinya menurut Appi, cara-cara kotor seperti itu tidak perlu dilakukan sebagai seorang petahana.

Harusnya sebagai incumbent, memberikan pendidikan politik yang baik terhadap masyarakat dalam menciptakan proses demokrasi yang sehat dan bermartabat.

“Pilkada Makassar ajang adu ide, gagasan dan program. Bukan ajang menebar fitnah apalagi kebencian di masyarakat,” kata Appi menanggapi black campaign yang berseliweran di media sosial.