“Saya baru mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dan langsung ke sini. Saya dari Jakarta dan langsung ke sini untuk bertemu dengan masyarakat guna mengenalkan gagasan dan program,” kata NH, saat silahturahmi dengan masyarakat Desa Tellulimpoe, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Senin, 12 Maret.

Di hadapan ratusan warga, NH mengungkapkan Maros merupakan daerah istimewa. Berbatasan dengan Kota Makassar, Maros merupakan daerah penyangga. Fungsi itu diinginkan NH untuk lebih dioptimalkan agar segala aktivitas tidak lagi bertumpuk di Makassar. Dan, Maros memiliki potensi untuk terus berkembang menjadi daerah penyangga.

NH sendiri diketahui menggagas berbagai program untuk memastikan daerah dapat mandiri dan berkembang menjadi kota baru. Pasangan Aziz Qahhar Mudzakkar itu menginginkan setiap daerah dapat tumbuh secara signifikan dan merata. Pusat-pusat pertumbuhan tidak boleh hanya terjadi di Makassar.

“Maros harus benar-benar menjadi penyangga Makassar. Jangan semuanya menumpuk di Makassar,” ungkap NH.

Lebih jauh, NH membeberkan berbagai keunggulan sekaligus keunikan Maros. Selain memiliki bandara bertaraf internasional, terdapat beberapa pusat penelitian yang berada di daerah tersebut. Semua itu merupakan potensi untuk pengembangan daerah. “Maros itu punya banyak keunikan dan keunggulan. Selain bandara, pusat penelitian benih kan ada di sini,” pungkasnya. (*)