Jakarta, Rakyat News – Partai Demokrat akan memberikan sanksi tegas terhadap Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang walkout atau meninggalkan ruangan saat Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato di Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3/2018) lalu, apabila dalam pemeriksaan Komwas yang bersangkutan terbukti telah melanggar etika, moral dan aturan Partai.

Penegasan ini disampaikan oleh Ketua Komisi Pengawas (Komwas) Partai Demokrat, Dr. H. Achmad Yahya, SE., MM kepada wartawan, Selasa (13/3/2018).

“Kami akan memanggil dan memeriksa yang bersangkutan, karena yang bersangkutan diduga telah melanggar etika, moral dan aturan partai. Dan bila terbukti, maka saya pastikan yang bersangkutan akan mendapatkan sanksi yang tegas,” tandas Achmad Yahya.

Ketua Komwas Partai Demokrat yang dikenal konsen dan tegas dalam mengawal kebijakan Partai Demokrat termasuk dalam hal ini kebijakan Ketua Umum Partai Demokrat, Soesilo Bambang Yudhoyono ini mengingatkan bahwa Presiden Jokowi merupakan tamu undangan khusus Partai.

Bahkan, yang menyampaikan undangan langsung ke istana adalah Ketua Kogasma (Komando Tugas Bersama) PD Bapak Agus Harimurti Yudhoyono (AHY),

“Bapak Presiden Jokowi itu diundang secara khusus oleh Ketua Umum untuk hadir dan memberikan sambutan pada acara pembukaan Rapimnas Demokrat. Jadi sebagai kader harus menghormati tamu undangan partai. Sangat tidak elok dan tidak etis jika seorang kader partai, seperti Ferdinand, dengan bangganya kepada media menyatakan dirinya telah melakukan walkout saat presiden selaku kepala negara menyampaikan pidato,” ujar Acmad Yahya.

Menurut Achmad Yahya, tingkah Ferdinand yang pamer-pamer aksi WO itu di media sosial sangat tidak pantas.
Kelakuan Ferdinand itu bisa berdampak buruk untuk partai berlambang Bintang Mercy ini. Karena publik akan menilai seakan-akan Demokrat itu tidak menghargai orang yang diundangnya sendiri.

Achmad Yahya juga mengingatkan, bahwa Komwas punya kewenangan untuk menetapkan dan merekomendasilan sanksi kepada kader partai yang melakukan pelanggaran etika, moral dan aturan partai maupun kebijakan Pimpinan (Ketua Umum) Partai. Ferdinand, sebelumnya, ke media mengatatakan, saat Presiden Jokowi pidato, dia memilih keluar dari ruangan.

“Itu adalah ekspresi kekecewaan saya dengan beliau yang tidak memenuhi janji politiknya pada saat pilpres dulu,” kata Ferdinand, Senin (12/3/2018).
Ferdinand mengatakan, saat melakukan aksi walkout itu, ia hanya sendirian dan tak ditemani kader Partai Demokrat lain. Menurut Ferdinand, sejumlah kader Partai Demokrat yang duduk di sampingnya justru menyarankan agar ia tidak meninggalkan ruangan.

“Tapi, daripada saya acungkan kartu kuning, kan, lebih tidak elok. Jadi lebih baik saya keluar, saya duduk di luar sampai selesai beliau pidato kemudian saya masuk kembali,” kata dia.
Ferdinand mengaku tidak takut ditegur oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono terkait aksinya tersebut. (*)