Makassar, Rakyat News – Bocoran hasil survei terbaru Jaringan Suara Indonesia (JSI) yang mengunggulkan Pasangan Amran Mahmud-Amran SE (PAMMASE) di Pilkada Wajo tak boleh membuat duet tersebut jumawa.

Selain karena hari pencoblosan masih tersisa kurang lebih tiga bulan lagi, maraknya temuan dugaan kecurangan dan pelanggaran yang dilaporkan ke Panwas Wajo juga menjadi cerminan betapa hal tersebut harus diwaspadai kandidat.

“Saat ini paslon tetap masih harus waspada menjaga peluang. Tidak boleh terlena karena posisi leading di survei,” tutur Direktur Lembaga Survei Epicentrum Politica, Iin Fitriani, saat dikonfirmasi, Selasa (27/3/2018).

Menurut Iin, kecurangan adalah salah satu hal yang wajib diwaspadai oleh kandidat yang surveinya unggul, termasuk PAMMASE.

“Tapi ada beberapa cara khusus yang mesti dilakukan kandidat untuk menjaga peluang sekaligus mengantisipasi kecurangan,” tandasnya.

Cara-cara tersebut, menurut Iin, diantaranya mereka harus rajin berkoordinasi dengan tim sampai ke tingkat bawah.

“Cara kedua dengan menjaga citra di masyarakat untuk menjaga asa calon pemilih tetap kepada mereka. Terakhir, menjalankan setiap rekomendasi strategi yang diberikan. Itu semua cara menjaga peluang sekaligus mengantisipasi kecurangan, terutama dimasa kampanye ini,” tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, JSI telah melakukan survei di Wajo di bulan Februari ini. Hasilnya, PAMMASE unggul dengan tingkat elektabilitas mencapai angka 45,2%. Sedangkan Barakka, elektabilitasnya 25,2%. Sisanya, masih merahasiakan jawabannya, dan belum menentukan sikap.

JSI yang pernah mendapatkan rekor MURI sebagai lembaga paling presisi hasil hitung cepat (quick count) dengan selisih hanya 0,01 persen dari hasil KPU, mengurai jika PAMMASE berpotensi memenangkan pilkada Wajo. (*)