Berbeda dengan pasangan nomor urut 2, Danny-Indira. Semenjak Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) Kota Makassar memutuskan membatalkan pencalonan DIAmi sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar atas penetapan KPU Makassar.

Pasangan ini kian tak bersemangat dalam menggalang suara serta bersosialisasi di masyarakat.

Malah dikabarkan salah satu dari mereka sibuk mondar-mandir terbang dari Makassar ke Jakarta untuk urusan nasibnya. Apakah lanjut bertarung atau terhenti di tengah jalan atas kasasi KPU yang tengah diajukan ke Mahkamah Agung atas putusan PT TUN.

Bahkan, relawan dan tim pemenangannya kini lebih fokus turun ke jalan melakukan demontrasi di mana-mana.

Mulai dari KPU Kota Makassar, PT TUN, dan terbaru hari ini, demo di kantor DPRD Kota Makassar.

“Mestinya mereka fokus terhadap sengketa di MA. Seperti apa kelanjutannya. Bukan malah sibuk dengan urusan lain,” kata Wakil Ketua Bidang Media dan Informasi PDIP Kota Makassar, Arsoni menyarankan.

Berdasarkan pantauan di lapangan, unjuk rasa yang dilakukan ratusan relawan dan tim pemenangan DIAmi di depan kantor DPRD Makassar menimbulkan kemacetan parah.

Bahkan aksi mereka sempat menimbulkan kericuhan dengan pihak aparat kepolisian yang melakukan pengamanan.

Sekedar diketahui, saat ini nasib DIAmi kini berada di tangan MA. Jika kasasi yang diajukan KPU ditolak, maka secara otomatis pasangan Danny-Indira batal alias digugurkan lanjut bertarung di Pilwalkot 27 Juni mendatang. (*)