Makassar, Rakyat News – Ketua Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone, Andi Muallim, mengungkapkan pilkada serentak 2018 merupakan momentum besar perubahan untuk Sulsel yang lebih maju dan sejahtera. Kesempatan untuk melepaskan Sulsel dari belenggu dinasti. Diketahui Sulsel merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memang berada di bawah bayang-bayang dinasti politik.

Muallim mengungkapkan masa transisi saat ini merupakan kesempatan besar bagi masyarakat Sulsel untuk memilih pemimpin baru. Dari empat kandidat, ia menyebut Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) merupakan pilihan terbaik. Begitu banyak alasan memilih pasangan nomor urut satu. Mulai dari kapabilitas dan jaringan di pusat hingga komitmen tidak melibatkan keluarga dalam pemerintahan.

“Tiba saatnya untuk kita bersatu. Kenapa harus bersatu? Itu karena bila itu-itu lagi yang menjadi gubernur, maka akan terbentuk dinasti untuk 10 tahun ke depan, bahkan bisa sampai 100 tahun. Makanya, sekarang adalah kesempatan besar dan NH-Aziz merupakan pilihan terbaik. Mari kita menangkan,” ujar Muallim, saat acara ‘Appasitangngarenna To Bone’ di kediaman NH, Jalan Mapala, Kota Makassar, Rabu (11/4) malam.

Pada acara KKMB itu, Muallim juga membakar semangat tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Kabupaten Bone untuk bersatu memenangkan NH-Aziz. Hadir dalam kegiatan itu sesepuh dan tokoh berpengaruh asal Bone, seperti Amin Syam, Andi Syahrir Wijaya, Andi Altin Noor dan Andi Azikin Mangkona. Mereka mendoakan pasangan dengan slogan Sulsel Baru bisa memenangkan Pilgub Sulsel 2018.

Menurut Muallim, terlepas dari hubungan emosional antara NH dengan masyarakat Bone, NH-Aziz memang merupakan opsi terbaik untuk menakhodai Sulsel. Begitu banyak variabel keunggulan pasangan nasionalis-religius. Olehnya itu, masyarakat tidak perlu ragu untuk memilih NH-Aziz yang merupakan satu-satunya kandidat yang memiliki gagasan dan program yang sangat pro-rakyat.

“NH-Aziz bisa dibilang telah melampaui syarat untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur. Pasangan ini satu-satunya duet tokoh nasional yang mau pulang kampung membangun daerahnya,” tuturnya.

Muallim melanjutkan pilihannya mendukung NH-Aziz setelah melihat dan membandingkan kapabilitas para kandidat. Selama 8 tahun sempat menjabat Sekretaris Provinsi Sulsel, ia mengaku tahu betul kapasitas tiga rival NH-Aziz. Toh, mereka merupakan kepala dan wakil kepala daerah tatkala Muallim masih aktif sebagai pejabat lingkup Pemprov Sulsel.

“Selama 8 tahun saya bertugas (Jadi Sekretaris Provinsi Sulsel), saya tahu betul bagaimana mereka. Saya bisa memastikan bahwa calon kita (NH-Aziz) jauh unggul, jauh lebih baik,” pungkas Muallim. (*)