“Ketiga, pusaka pendidikan dimana NH-Aziz memastikan pendidikan dan perlengkapan gratis di semua jenjang pendidikan. Juga akan terus kami dorong partisipasi pemuda untuk menempuh pendidikan tinggi dengan berbagai kemudahan. Kalau NH-Aziz ditakdirkan memimpin Sulsel, maka dipastikan pula tidak akan ada pungutan liar apapun modusnya,” tegas mantan Ketua PSSI itu.

Pusaka kesehatan menjadi warisan keempat NH-Aziz. Implementasinya, kata dia, menghadirkan rumah sakit pratama di tiap kecamatan. Kalau pun nantinya terkendala dengan aturan pemerintah, maka pihaknya siap menyulap puskemas untuk mampu melayani rawat inap alias puskesmas 24 jam. NH-Aziz juga siap menghadirkan dokter di tiap desa sehingga akses kesehatan bisa lebih mudah.

Kelima berupa pusaka keagamaan, sebagaimana julukan NH-Aziz sebagai pasangan nasionalis-religius. Ketua Koordinator Bidang Pratama DPP Golkar itu menjadikan Rumah Al-Quran di tiap desa sebagai warisannya kelak. Di samping itu, juga ada program menaikkan insentif imam masjid maupun pendeta menjadi 1 juta per bulan. Juga ada pemberian sepeda motor bagi setiap imam masjid untuk kemudahan saat bertugas.

Pusaka keenam berupa kebudayaan, dimana NH-Aziz akan melestarikan bahkan memberikan nilai tambah pada setiap budaya pada masing-masing kabupaten/kota. Caranya dengan menstimulasi sekaligus membenahi potensi wisatanya menjadi berkelas nasional, bahkan dunia. Dengan begitu, Sulsel kelak akan dikenal dan dikenang sebagai daerah budaya dengan banyak wisata yang mengagumkan.

“Terakhir pusaka ketujuh adalah pusaka kesejahteraan. Ini merupakan akumulasi dari pusaka pertama hingga pusaka keenam, dimana kami berupaya memastikan bahwa masyarakat Sulsel kelak akan hidup bahagia dan sejahtera. Itu bisa kita wujudkan dengan cara-cara sama-samaki bangun kampung dan menata kota, mewujudkan Sulsel Baru bersama NH-Aziz,” pungkasnya. (**)