” Jika saya sudah tak punya biaya untuk bayar SPP dan biaya hidup selama mahasiswa, pulanglah saya ke sini untuk memetik cengkeh lalu menjualnya. Inimi yang pake untuk bisa meneruskan pendidikan saya, ” jawabnya.

Mendengar jawaban Takyuddin, ada rasa haru bercampur hormat. Jika ia berkarakter pekerja, ternyata karena sejak ia sudah tertempa. Ia sadar bahwa bertarung hidup tak boleh gampang menyerah apalagi mudah kalah.

Jika ia sederhana, karena memang hidup dilaluinya dengan lika-liku. Melewati jurang terjal dan jalan yang berkelok. Jika pun hari ini ia tampil sebagai seorang petarung, itu pun hal yang mengagetkan, karena pertarungan hidup telah dilaluinya sejak ia kecil.

Hari ini, Takyuddin Masse dinobatkan sebagai calon pemimpin Kabupaten Sinjai. Meski banyak meragukannya, tapi saya haqqul yakin fikiran itu salah. Meski saya tetap berprasangka baik bahwa mereka yang meremehkannya, karena semata tak mengenal lebih dalam saja.

Kami berpisah saat kumandan Sholawat telah terdengar di ujung toa Masjid. Kami bergerak serempak untuk menunaikan shalat Jumat. Saya mendoakannya tulus dalam hati untuk kemenangannya. Jika untuk bertarung saja dia berani, maka memwujudkan mimpi-mimpi dan programnya jauh lebih berani lagi. Wallahu A’lam.”
(Bersambung)

Arum Spink.
Anggota DPRD Prov. Sulsel Fraksi Partai NasDem.