Ketua MUI Takalar Puji Program Keumatan NH-Aziz
Takalar, Rakyat News – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Takalar, H Manggaukang Rowa, mendoakan perjuangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) senantiasa diridhai. Kelak bila ditakdirkan memimpin Sulsel, ia juga mendoakan pasangan nomor urut satu dapat sukses memajukan dan mensejahterakan provinsi ini.
H Manggaukang mengatakan dari empat kandidat pada Pilgub Sulsel 2018, NH-Aziz kelihatan lebih unggul dari berbagai aspek. Baik dari ketokohan maupun gagasan dan program. “Tanpa mengurangi rasa hormat dan respek kepada kandidat lain, ya inilah kandidat yang programnya paling berkenan di hati. Semoga bisa membawa masyarakat Sulsel lebih sejahtera dan beriman,” kata dia, saat temu tokoh di Pattalassang, Kabupaten Takalar, Rabu, 25 April.
Menurut H Manggaukang, baru pada pesta demokrasi kali ini dirinya merasa terpanggil dan begitu tertarik dengan program kandidat. Kolaborasi NH-Aziz selaku pasangan nasionalis-religius merupakan hal yang sangat istimewa. Perpaduan itu merupakan jaminan terciptanya Sulsel yang sejahtera dan berkeadilan. Tercipta keseimbangan antara program dunia (kesejahteraan) dan program akhirat (keumatan).
“Saya sudah lama tinggalkan politik praktis, apalagi posisi saya sebagai Ketua MUI (Takalar), tapi spontan saya terpanggil setelah melihat programnya. Selama kepemimpinan di Sulsel, baru kali ini ada paket ideal nasional-agamis, itu cerminan dari NH-Aziz,” ujarnya.
H Manggaukang mengimbuhkan empat kandidat pada Pilgub Sulsel 2018 tentunya merupakan putra-putra terbaik dari provinsi ini. Namun, tentunya masing-masing memiliki cara pandang dan program yang berbeda dalam menyelesaikan problematika Sulsel.
Di mata H Manggaukang, NH-Aziz menawarkan program yang komprehensif dan sangat pro-rakyat. Terdapat keseimbangan antara program kesejahteraan dan program keumatan. Khususnya dari sisi agama, pihaknya mendukung langkah NH-Aziz yang ingin membangun Rumah Al-Quran di tiap desa dan meningkatkan insentif imam desa.
“Program keagamaannya bisa menjadi percontohan untuk daerah lain. Program ini sangat menyentuh dan merupakan solusi bagi daerah untuk mewujudkan masyarakat yang lebih beriman,” tutup dia. (*)
Tinggalkan Balasan