Makassar, Rakyat News – Pendukung Calon Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, mulai menyeret pekerjaan Bendungan Karaloe di Kabupaten Gowa sebagai salah satu proyek gagal mantan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo.

Puluhan akun anonim ramai-ramai menupload link salah satu portal berita soal pekerjaan bendungan itu.

Bendungan Karaloe disebut bukti kebohongan janji politik SYL karena belum rampungnya pekerjaan bendungan tersebut hingga sekarang. Informasi yang disebar itu ditimpali oleh netizen lain dengan memberikan edukasi soal siapa yang bertanggung jawab pada proyek tersebut.

Bendungan Karaloe memang adalah program Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Netizen pun ramai-ramai meminta pendukung NA menagih penyelesaian cepat bendungan itu ke pemerintahan Presiden Joko Widodo. “Salah tembakki ye, tanya itu PDIP kenapa Jokowi tidak selesaikan itu,” tulis akun Akbar Poteng.

Di uploadtan lainnya soal Karaloe, akun I Tompo Daeng Rate juga menimpali dengan bertanya “Proyek pemprov kah ini”.

Akun lainnya, Minato Kun, juga memberikan edukasi dengan menyebut proyek itu program Kementerian PU. “Ini kayaknya bukan proyek Pemprov. Ini proyek kementerian,” tulisnya.

Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, sendiri sudah memantau langsung pembangunan bendungan ini pada 2014 lalu. Bendungan ini berada di Kabupaten Gowa, Kecamatan Tompobulu dan Kecamatan Biring Bulu. Tepatnya di dua Desa yaitu Desa Garing dan Desa Taring.
 
Menteri PU, Djoko waktu meninjau pekerjaan bendungan, mengatakan bahwa bendungan ini akan mendorong peningkatan intensitas tanam dari 150 persen menjadi 200 persen dengan pola tanam padi dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Selain itu, pembangunan bendungan ini bertujuan untuk penyediaan air baku untuk wilayah Jeneponto dan sekitarnya. Bendungan ini sendiri ditatgetkan rampung 2019 mendatang. (*)

YouTube player