Makassar, Rakyat News – Sejumlah banner “liar” bergambar Nurdin Abdullah-Andi Sudirmam Sulaiman (NA-ASS) marak beredar di Makassar selama tiga hari terakhir.

Massifnya banner yang juga memuat angka 3 dan gambar pasangan usungan koalisi PDIP ini, marak dipasang di sejumlah titik di Makassar, terutama pasca-JSI merilis hasil surveinya yang menempatkan pasangan ini tertinggal dari Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka).

Anehnya pemasangan banner yang jelas-jelas sangat melanggar tersebut, terkesan “didiamkan” Panwaslu. Padahal ada atau tidak ada laporan, mereka berhak melakukan penertiban. Termasuk memanggil kubu pasangan ini yang “curang” jelang pencoblosan.

“Panwas jangan membiarkan pelanggaran massif seperti ini. Ini bisa memancing pasangan lain untuk juga melakukan pelanggaran,” terang eks aktivis UNM, Bastian, Rabu (30/5/2018).

Menurut dia, jika tidak ada tindakan nyata dari Panwaslu, dan tidak memproses pelanggaran ini, maka publik akan bertanya-tanya kepada kinerja dan netralitas Panwas.

Selain itu, ia menghimbau kepada kubu NA-ASS agar tidak menghalalkan segala cara. Sebab publik akan menilai sendiri, belum menjabat tapi sudah melakukan pelanggaran.

“Kalau memang karena pengaruh surveinya masih di bawah dari kandidat lain, jangan lantas mau vulgar melakukan pelanggaran. Silakan bersosialisasi tanpa melanggar,” pungkasnya. (*)