Disisa umurnya, Ratna Rauf memang sudah mempersiapkan dirinya untuk istirahat, namun semangatnya bahwa pengabdian tanpa batas, sehingga dia ingin memulai karir mengabdi di jalur parlemen.

Untuk sebuah pengabdian, dia begitu yakin ada saja jalan. Dia menceritakan berawal saat ketemu dengan Ketua DPD PAN Makassar, Hamzah Hamid. Tanpa berpikir panjang Ratna Rauf terpanggil untuk melanjutkan pengabdiannya kepada masyarakat, apalagi dengan beberapa latar belakang aktivis organisasi.

“Saya lama jadi pengurus AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia) Sulsel selama 3 Periode. pada saat itu saya masih kuliah tahun 1978 sampai 1990an. Saya jadi pengurus AMPI Sulsel karena ada latar belakang organisatoris.
Saya dipercayakan sebagai Kepala Bidang Keputrian Wanita Karya Sulsel,” tuturnya.

Saya memang selalu bersentuhan langsung dengan perempuan, makanya saya tidak berfikir panjang waktu saya ditawari maju sebagai Caleg karena saya ingin melanjutkan pengabdian saya untuk perempuan khususnya di Makassar,” lanjutnya.

Modal lain yang dimiliki, lantaran selama pengabdiannya sudah banyak berkecimpung, turun langsung ke masyarakat.

“Saya itu banyak memberikan pembinaan di bawah, apalagi waktu saat menjadi PKK,” tuturnya.

Lebih jauh dia mengatakan, karena dekat dengan Ketua PAN Makassar, Hamzah Hamid, apalagi Hamzah yang mengajaknya bergabung di PAN, sehingga dia tidak menepis akan tandem atau jalan sama dengan Caleg incumben DPRD Makassar Dapil Manggala-Panakukang itu.

“Jadi mungkin, jalan sama-sama, kan namanya orang tandem dalam satu partai, dan memang pak Hamzah yang mengajak kita, jadi saya berpikiran memang bagusnya berangkali kita jalan sama-sama, dan pak Hamzah juga mengatakan begitu,” kata dia.

“Kan saya juga lama jadi Ketua PKK Manggala, jadi minimal banyak masyarakat Manggala yang saya kenal. Termasuk Tamalanrea Panakukang dan Biringkanayya,” tuturnya.