Ketika mahasiswa bertanya tentang efek holdingisasi yang sudah berjalan, Rachmat menjelaskan bahwa proses holding yang sudah berlangsung dibeberapa BUMN sifatnya topdown dan ternyata memberi efek yang cukup signifikan terhadap anak perusahaan yang terkena dampak holding.

Holdingisasi itu telah menciptakan sebuah kekuasaan yang sangat powerfull ditangan Direksi perusahaan holding. Sebaliknya, kewenangan anak perusahaan menjadi sangat berkurang bahkan sangat jauh berbeda sebelum mereka digabungkan. Bukan cuma itu, target pemasukan pajak daerah juga berkurang akibat semakin terpusatnya kebijakan di perushaaan holdco, jelas Rachmat.

Itu salah satu contoh dampak holdingisasi di perusahaan manufaktur yang bahan bakunya berasal dari daerah, papar Rachmat.

Karena itu saya sangat mengharapkan agar kebijakan holdingisasi tidak dilakukan secara membabi buta tetapi dilakukan secara selektif dengan memperhatikan manfaat dan mudharatnya. Mungkin untuk sektor tertentu, kebijakan penggabungan memberi manfaat berupa peningkatan kinerja bagi group tetapi disektor lain justru sebaliknya. Dan yapng penting lagi diperhatikan soal kebijakan ini adalah dampak psikologis yang dirasakan karyawan dari perusahaan anak usaha, tutur Rachmat.

Untuk BUMN yang sudah terlanjut diholding, Rachmat meminta kepada Erik Tohir untuk meninjau dan mengevaluasi kembali manfaat dan dampak bisnis dan sosialnya. Belum terlambat jika Pak Menteri melakukan kajian ulang sebelum ada gejolak dari karyawan dan masyarakat sekitar, harap ARN yang saat ini sedang mengejar partai politik untuk menjadi kendaraan politiknya di Pilwalkot Makassar 2020.

 

Penulis : Ahmad/ Hisbullah

Editor : Mustakim