Makassar, Rakyat News – Ketua Barisan Muda Nurdin Abdullah, Andi Ryo Ilham Monry menanggapi hasil survei yg telah dirilis kemarin, dan menyampaikan beberapa poin sebagai berikut :

Dalam rilisn Andi Ryo, rabu, (14/07/2017).Mengatakan sangat mengpresiasi hasil survei Poltracking dan PolMark.

1. Kami mengapresiasi hasil survei Poltracking dan PolMark, dan sebelumnya ada hasil dari Populi, SMRC, Indo Barometer, dan SSI yang mengunggulkan pak Prof. NA. Prinsipnya, apapun hasilnya, kami mengapresiasi kerja intelektual lembaga survei profesional. Apalagi lembaga lembaga ini telah memiliki reputasi di pentas politik nasional. Walaupun misalnya hasil survei Prof. NA tidak di posisi teratas, kami pun tetap mengapresiasi, tentu dengan melihat rekam jejak dan kredibilitas lembaga survei tersebut. Saat ini politik bisa dihitung, bisa dikalkulasi lewat metode ilmiah (scientific approach) untuk mengukur popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas calon dan karena itu apapun hasilnya kami apresiasi, tidak hanya karena jagoan kami Prof. NA diunggulkan. Karena menurut kami survei adalah salah satu cara ilmiah untuk mengukur elektabilitas calon.

2. Hasil survei Poltracking, PolMark dan sebelumnya Populi, SMRC, Indo Barometer, dan SSI yg konsisten unggulkan Prof. NA menunjukkan warga Sulsel menginginkan pemimpin yang sanggup membawa perubahan mendasar di Sulsel demi memajukan Sulsel dalam berbagai aspek.

3. Warga Sulsel adalah pemilih cerdas-rasional karena memilih pemimpin atas dasar integritas, kapasitas dan rekam jejak teruji. Prof. NA adalah pemimpin berprestasi yang menunjukkan hasil kerja nyata karena berhasil memajukan Bantaeng. Beliau adalah pemimpin transformatif dan harapan baru bagi Sulsel. Dahulu Bantaeng termasuk daerah tertinggal di Indonesia, kini Prof. NA bahkan berhasil membuat Bantaeng yang dahulu adalah Kabupaten kelas 3 di Sulsel, menjadi kabupaten kelas A.

4. Kami juga perlu menghimbau agar pemilih memilih atas dasar prinsip meritokrasi, yakni memilih atas dasar kinerja atau rekam jejak calon, bukan karena alasan politik keberadaan atau iming-iming politik uang, intimidasi dan tekanan.

5. Soal adanya isu yang disebarkan bahwa Prof. NA akan susah maju karena tidak mendapat dukungan partai politik. Maka kami berpendapat bahwa setiap partai politik tentu ingin menang dalam pilkada. Karena itu mereka akan mendukung calon yang mendapat dukungan luas dari pemilih. Dan metode untuk mengetahui aspirasi dukungan pemilih adalah dengan membaca hasil survei. Partai politik modern pasti akan mengusung calon yang memiliki hasil survei tinggi dan berpeluang menang dalam pilkada, selain mendukung calon yang telah terbukti kinerjanya memajukan daerah. Kami bertanya balik “Apa iya, tidak ada satu parpolpun yang mau mencalonkan Prof. NA, sementara semua lembaga survei menempatkannya di posisi terbatas?” Yang pasti, kami yakin parpol akan memerhatikan elektabilitas, integritas dan kapasitas calon.

6. Dari sisi kami di relawan Barisan Muda NA, ketika partai belum memutuskan, maka tugas kami sebagai relawan yang akan terus menyebarkan berita berita positif terkait Prof. NA dan pencapaian nya selama di Bantaeng. Kita yakin hasil survei ini bisa mendorong kelompok relawan lain untuk makin semangat meningkatkan keterkenalan Prof. NA ke masyarakat Sulsel. Jadi hasil survey ini tidak membuat kami terlena dan over confidence, sebaliknya kami semakin semangat dan bekerja untukk mengawal NA-TBL. (rls)