Makassar, Rakyat News – Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pemenangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) di 24 kabupaten/kota dianggap sebuah langkah yang tepat untuk mengawal setiap tahapan jalur perseorangan.

Pengamat politik dari Unibos 45 Makassar, Dr Arief Wicaksono menuturkan, rakor yang disebut-sebut melibatkan masing-masing simpul relawan, merupakan bukti keseriusan pasangan Punggawa Macakka mengawal dukungan rakyat yang diterimanya.

Menurut dia, langkah tersebut sudah sangat tepat dilakukan saat ini. Pasalnya, selain satu-satunya pasangan yang maju lewat jalur independen, IYL diberbagai kesempatan juga membeberkan kecenderungan ada turbulensi yang diduga bisa menghambat langkahnya masuk ke arena pilgub.

Apalagi dengan PKPU yang baru tentang perseorangan, berpotensi bisa menimbulkan kesalahan, baik dari tim, KPU, Panwaslu jika tidak memahami secara utuh setiap detail aturan yang baru diterapkan untuk Pilgub kali ini.

“Contohnya, KPU akan melakukan verifikasi faktual dengan metode sensus. Artinya, semua yang didaftarkan sebagai pendukung harus dikroscek satu-satu. Untuk itu KPU dibantu oleh sebuah program/aplikasi yang akan mencocokkan data-data itu. Dan semua ini tentu butuh pengawalan, “kata Arif Wicaksono kepada Wartawan, Senin (04/12/2017).

Apalagi, kata dia, informasi yang berkembang, sistem itu punya celah yang bisa membuat hasil olah data bisa saja tidak valid.

“Informasinya, sistem itu punya celah, bahwa aplikasi itu tidak merupakan bagian dari regulasi KPU. Artinya, oknum operator yang tidak berintegritas kemungkinan bisa saja melakukan kesalahan,” tandasnya.

Untuk diketahui, pasangan IYL-Cakka telah menyerahkan bukti dukungan rakyat ke KPU beberapa waktu lalu. Sesuai hasil penelitian jumlah dan dukungan sebaran, syarat dukungan pasangan ini melampaui sekitar 40 persen dari syarat minimal yang diterapkan IYL-Cakka.

Sementara itu, Juru Bicara IYL-Cakka, Henny Handayani menuturkan, rakor yang digelar mulai kemarin hingga beberapa hari ke depan, selain fokus membahas soal pengawalan verifikasi, tim dan relawan juga dibekali pemahaman tentang PKPU.

Itu dimaksudkan, agar saat proses verifikasi berlangsung, Tim maupun relawan bisa lebih teliti dalam mengawal dukungan rakyat. Sebab jangan sampai, ada berkas dukungan yang tidak diproses, meski itu memenuhi syarat. (*)