Sedang bila terjadi head-to-head antara paslon Andi Sudirman-Fatmawati dengan paslon Andi Iwan Aras-Adnan Purichta, maka Andi Sudirman-Fatmawati memperoleh 46,0 persen, sedang Andi Iwan Aras-Adnan 19,8 persen. Tidak menjawab sebesar 34,2 persen.

 

Simulasi Lawan Kotak Kosong

Dalam simulasi dua pasang antara Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati dengan kotak kosong, diperoleh angka pasangan Andi Sudirman-Fatmawati 62,1 persen, sementara Kotak Kosong kecil hanya 3,8 persen, sedangkan yang tidak menjawab/tidak tahu sebanyak 34 persen.

 

Jadi dalam survei ini terpetakan bahwa bila maju sebagai paslon melawan kotak kosong, Andi Sudirman justru semakin melejit dalam perolehan suara.

Hal ini karena kantong suara masyarakat yang selama ini masih tidak menjawab atau tidak tahu akan menjatuhkan pilihannya ke paslon Andi Sudirman-Fatmawati. Demikian pula suara yang masih goyah (swingvoters) akan beralih ke paslon Andi Sudirman-Fatmawati.

 

Kesimpulan

Kesimpulan yang dipaparkan Indikator jika pertanyaan diajukan bahwa pemilihan diadakan ketika survei dilakukan, secara spontan Andi Sudirman Sulaiman paling banyak disebut 12.4%, nama lain seperti Muh Ramdhan Pomanto jauh ketinggalan.

Temuan tersebut juga menunjukkan bahwa Andi Sudirman Sulaiman merupakan kandidat paling potensial.

Walaupun dalam perkembangannya, meski Andi Sudirman Sulaiman harus bertarung dengan kotak kosong, maka Andi Sudirman justru makin berpeluang memenangkan kontestasi. (*)