RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Ketua DPW PKB Sulawesi Selatan (Sulsel) Azhar Arsyad merasa tersinggung atas pernyataan mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKB, Muhammad Lukman Edy. Azhar Arsyad berharap Lukman Edy akan dipenjara setelah dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik.

“Itulah yang membuat kami merasa saatnya diberi peringatan. Bahkan, kalau perlu dipenjarakan saja supaya mulutnya itu tidak menyebar ke mana-mana,” ujar Azhar Arsyad, dikutip dari detiksulsel.

Azhar menilai pernyataan Lukman Edy telah merusak moral partai, yang dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap PKB. Dia mengatakan, PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin telah memberikan kontribusi positif untuk masyarakat.

Selain itu, Azhar menyatakan bahwa sikap Lukman Edy tidak pantas, terutama di tengah proses pergantian pemerintahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada presiden terpilih Prabowo Subianto. Azhar menyebut semua kader partai merasa tersinggung dengan pernyataan Lukman Edy.

“Apalagi situasi sekarang menjelang pergantian pemerintahan. Saya kira cara-cara itu tidak benar. Kami dengan seluruh perangkat organisasi partai merasa tersinggung dan terpanggil sebenarnya,” bebernya.

Di sisi lain, Ketua LPP DPW PKB Sulsel, Syamsu Rizal atau Deng Ical, mengatakan bahwa pernyataan Lukman Edy dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap PKB. Deng Ical menegaskan bahwa Lukman Edy telah menyebarkan kebohongan melalui ucapan tersebut.

“Kalau itu kita belum tahu sebesar apa dampaknya, tapi dampak yang paling utama adalah jangan sampai para pemilih itu merasa dikhianati,” katanya.

“Padahal, sesuai dengan juklak-juknis dari DPP dan aturan organisasi, biar Rp 1 dipertanggungjawabkan. Kita juga secara hukum diaudit. Oleh karena itu, itu yang dianggap sebagai pembohongan,” lanjutnya.

Deng Ical juga menekankan bahwa situasi yang muncul akibat pernyataan Lukman Edy dapat merusak citra PKB yang sedang berjuang untuk memenangkan pilkada di berbagai daerah.