MAKASSAR, RAKYAT NEWS — Dukungan Partai Golkar untuk pasangan Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi (ASS-Fatma) dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024 mendatang menimbulkan dinamika di internal partai.

Muhammad Ramli Rahim, juru bicara Andalan Hati, merespons isu ini d menegaskan bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam partai politik besar seperti Golkar.

“Perbedaan pendapat di Golkar adalah hal biasa. Dalam partai politik, dinamika ini sangat wajar,” ujar Ramli dalam temu media di Kompleks Pasar Segar, Makassar. (Sabtu,10/08/2024)

Ramli, yang pada pilpres Februari lalu menjabat sebagai juru bicara Timnas AMIN, menyatakan bahwa perbedaan pendapat di Golkar tidak berbeda jauh dengan dinamika yang terjadi di partai lain.

Ramli mengklaim bahwa meski ada beberapa kader yang menolak dukungan Golkar kepada ASS-Fatma, tidak berarti hal itu mencerminkan pandangan keseluruhan partai.

“Jika ada kader yang menolak, itu wajar. Tapi ada juga yang mendukung penuh keputusan partai,” kata ketua Ikata Guru Indonesia (IGI) tersebut

Ketegangan ini muncul di tengah keputusan Golkar untuk mendukung Fatmawati, seorang kader dari NasDem bahkan sekaligus istri pertama ketua DPW Nasdem Sulsel, Rusdi Masse

Langkah dukungan Beringin Rimbun dinilai sebuah gerakan yang paradoks oleh sejumlah kader senior Golkar.

Mereka mengkhawatirkan dampak dukungan ini terhadap kandidat Golkar di pilkada kabupaten/kota, yang mungkin bersaing langsung dengan kader NasDem.

Armin Mustamin Toputiri, salah satu kader senior Golkar, mengungkapkan keprihatinan mengenai keputusan DPP Golkar yang dianggap mengabaikan potensi kader internal yang sebelumnya diberikan surat tugas untuk maju. Menurutnya, dukungan kepada ASS-Fatma bisa mempengaruhi posisi kader Golkar dalam pilkada lokal dan berpotensi merugikan kepentingan mereka.