RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Bakal Calon Gubernur Sulawesi Selatan Danny Pomanto menceritakan awal mula pencalonan istrinya maju di Pilwalkot Makassar 2024.

Hal ini dia ceritakan dalam Podcast Rijal di Kanal Youtube Rijal Djamal yang diposting pada Sabtu, (24/08/2024).

Awalnya, ia sempat ditanya oleh beberapa pihak mengenai pencalonan istrinya di Pilwalkot Makassar, dan pertanyaan itu juga muncul dalam benaknya.

Ternyata, ada sejumlah pihak yang ingin memajukan Indira Yusuf Ismail untuk ikut di kontestasi politik Pilwalkot Makassar 2024.

“Saya ditanya oleh beberapa pihak, ‘kenapako kasih maju istrimu?’. Saya bilang, pertanyaanmu itu pertanyaanku dulu. Jadi ada sekelompok orang yang memajukan bu Indira kepada saya,” katanya.

Sejumlah pihak mulai dari partai hingga profesor datang menghadapnya untuk mendiskusikan hal tersebut.

“Tapi teman-teman ada dari partai, ada dari profesional, ada profesor datang lagi. Terus dia mau mencoba bicara, tadinya saya tidak mau bicara, akhirnya saya mau mendengar,” sambungnya.

“Pak Danny kita punya pengalaman yang cukup lengkap dalam perjalanan politik di Makassar. Sebelum saya menjabat, waktu saya berhenti, waktu 2 tahun kosong, waktu kemudian kami masuk kembali,” tambahnya.

“Dia lihat bagaimana perjalanan dulu anggaplah misalnya PAD terakhir 500 miliar waktu saya pertama menjabat, akhirnya jadi 1,3 triliun. Kemudian begitu saya tinggalkan sisa 800 (miliar) lagi, begitu kita masuk naik lagi sekarang sudah jelang 2 triliun. Itu dalam pendapatan terlihat betul, dulu WTP tidak pernah WDP. Saya tinggalkan WDP dua kali hampir disclaimer, baru kembali lagi kita recovery WTP,” terangnya.

Kemudian, dia mempertanyakan jika bukan Indira, siapa lagi yang akan melanjutkan semua perjalanan dan penghargaan juara nasional yang didapatkan selama ini.

“Pelayanan masyarakat juga anjlok semua, akhirnya kita sekarang juara-juara lagi nasional. Dia tanya sama saya kalau ibu tidak maju, siapa yang bisa lanjutkan ini?, Kalau ibu maju kan pasti kita tidak akan tinggal diam tentang Makassar,” tambahnya.

“Kedua kita (Danny) mau maju di provinsi, suara ta di Makassar. Kalau ibu tidak maju, memang yang kita dukung mau jaga suara ta di makassar? itu pertanyaan kedua.” tambahnya.

“Pertanyaan ketiga, kalau ada yang bilang nepotisme dalam 10 tahun Pak Danny jadi Wali Kota pernah nda anaknya, istrinya, saudaranya, iparnya campur proyek di makassar campur jabatan di Pemerintah Kota buktikan, saya ditanya ini,” lanjutnya.

“Saya disuruh membuktikan, jadi tidak perlu menunggu indira jadi Wali Kota baru nepotisme saya 10 tahun saya tidak ada alhamdulillah tidak ada, saya terjaga betul. Anak saya malah tidak tahu ruangan saya dimana, anak saya nda pernah ke Balai Kota. Akhirnya saya agar terdakwa disitu, cobami mulai,” jelasnya.

“Ternyata begitu coba mulai, respon masyarakat yang lagi cemas, adaji orangnya pak Danny maju, langsung progresnya bu indira bagus sekali, jadi begitu ceritanya,” tutupnya.