Baginya, Pilkada ini bukan sekadar soal kemenangan atau kekalahan, tetapi tentang kesempatan untuk membuktikan bahwa ketulusan dan niat baik masih punya tempat di panggung politik yang sering kali penuh intrik.

Isu ini mencuat di tengah semakin memanasnya persaingan Pilkada Luwu Utara, dengan berbagai manuver politik yang berusaha mengubah arah angin.

Namun, hingga saat ini, belum ada bukti yang dapat menguatkan tuduhan terhadap Arsyad, sementara sayembara Rp 3 miliar tetap terbuka bagi mereka yang ingin mencoba membuktikan sebaliknya.

Arsyad menjelaskan, bahwa dalam menghadapi tuduhan ini mungkin tidak biasa, tetapi satu hal yang pasti ia ingin tunjukkan bahwa integritas tidak bisa diukur dengan angka, dan semangat untuk membangun tanah kelahiran tidak akan pernah pudar hanya karena isu yang tak berdasar.

BIRO RAKYAT.NEWS LUWU UTARA: ARI LAUPA