RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Pasangan calon Wali dan Wakil Wali Kota Makassar, Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando, menjanjikan meritokrasi birokrasi jika menang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

Meritokrasi Birokrasi merupakan sistem yang memberikan kesempatan bagi seseorang untuk memimpin atau mendapatkan jabatan berdasarkan kemampuan atau prestasi.

Rahman menegaskan bahwa akan menerapkan sistem tersebut di semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Makassar.

“Salah satu konsen kami adalah menjunjung tinggi prinsip-prinsip meritokrasi birokrasi. Bagaimana jenjang karir itu betul-betul kita posisikan pada prinsip profesionalisme. Melalui jenjang tahapan yang memang seharusnya dilalui, tidak lompat-lompat, dan tidak salip kiri kanan,” kata Rahman.

Dalam sistem tersebut, setiap orang hanya bisa naik pangkat atau mengisi sebuah jabatan berdasarkan prestasi di bidang terkait.

“Bagaimana menempatkan para pejabat atau personel ASN yang terdiri dari PNS dan PPPK pada posisi-posisi yang sesuai dengan keahliannya. Kalau misalnya jenjang-jenjang promosi kedepan itu tidak didasarkan lagi pada bagimana kedekatan dengan wali kota, dengan wakil wali kota, tapi betul-betul pada profesional,” jelasnya.

Menurutnya, siste, ini bisa membuat tata kelola Pemerintah Kota Makassar semakin baik dan dipastikan bakal menghilangkan praktik orang dalam.

“Ada orang yang seharusnya duduk, dia tidak duduk, ada yang belum saatnya duduk malah didudukkan. Tentu nantinya kita akan melakukan seleksi yang ketat melibatkan melibatkan berbagai pihak untuk mengukur kapasitas dari ASN yang kita miliki,” ujarnya.

“Saya menjadi kepala SKPD kurang lebih 10 tahun. Saya tahu betul teman-teman di Pemkot itu banyak yang memiliki potensi besar, tapi kadang-kadang tidak dapat peluang untuk berkarja, tidak dapat ruang untuk berekspresi, berinovasi, sehingga apa yang terjadi, produktifitas ASN banyak yang tidak maksimal,” pungkasnya.