Parpol tidak lagi konsisten dan mempertimbangkan faktor ideal seperti hasil riset ilmiah yang utuh, rekam jejak, dan kehendak umum rakyat. Situasi seperti ini sudah pernah terjadi dan sangat marak di masa Orde Baru.

‎Jika partai telah pragmatis, dapat dipastikan partai-partai penegak demokrasi akan berjalan sempoyongan tanpa acuan. Berjalan secara pragmatis akan membuat parpol menempuh cara yang praktis dengan mengesampingkan idealisme dan rasionalisme demi mencapai popularitas dan suara sebesar-besarnya.‎

Penulis: Dr Abdul Rivai Ras
‎Doktor Ilmu Politik yang berpengalaman dalam riset dan praktik aktualisasi proses politik di arena Pilkada.