Makassar, Rakyat News – Pendaftaran Pilkada Serentak di Komisi Pemilihn Umum (KPU) resmi berakhir Rabu tanggal 10 Januari 2018 kemarin. Di KPD Sulawesi Selatan tercatat empat pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel periode 2018 – 2023, yakni Pasangan Nurdin Abdullah – Andi Sudirmam Sulaiman (NA-ASS) diusung PDIP (5) , PAN (9) dan PKS (6) total 20 kursi, Pasangan Nurdin Halid – Aziz Kahar Mudzakkar (NH – Aziz) diusung Golkar (18), NasDem (7), PKPI (1) dan Hanura (6) serta PKB (3) total 35 kursi, Pasangan Ichsan Yasin Limpo – Andi Mudzakkar (IYL) melalui jalur Independen dan mendapat dukungan partai partai Demokrat (11) dan terakhir pasangan Agus Arifin Nu’mamg – Tanri Bali Lamo (Agus – TBL) diusung Gerindra (11) dan PPP (7) total 18 kursi.

Masuknya Agus – TBL pada masa “injury time” setelah berhasil mengambil PPP yang sebelumnya mendukung IYL – Cakka dan Gerindra yang sebelumnya mendukung NA – ASS, Wakil Bupati Soppeng, Suprinsa melihat membawa warna tersendiri dalam pilgub Sulsel.

“Yakin dengan masuknya Arifin Nu’mang dalam kanca pilgub tentunya memberi warna tersendiri dalam pilgub Sulsel,” kata Supriansa saat ditemui di Warkop Phoenam Makassar, Kamis (11/01/2018).

Dengan masuknya Agus – TBL semua anggapan terbantahkan bahwa AAN sengaja diganjal oleh pihak lain. Walau sebelumnya AAN dianggap sulit menemukan partai atau kendaraan untuk maju.

“Dengan masuknya ANN semua anggapan terbantahkan. Politik itu lentur bisa berubah dua kali dalam lima menit,” ucapnya.

Supriansa menjelaskan bahwa bisa saja pindahnya PPP dari tangan IYL ke AAN TBL adalah hasil analisis yang matang dari IYL sendiri. “Karena saya tahu betul bahwa IYL itu ahli dalam mengatur strategi, pola serangan dan posisi bertahan IYL sangat cerdas dalam dunia politik. Beliau tahu betul kapan menyerang dan kapan bertahan. Jadi dengan masuknya AAN bisa saja menguntungkan pihak IYL. Yang tahu pola pikir IYL hanya Tuhan yg maha kuasa saja,” jelasnya.