Asratillah, Direktur Profetik Institute, juga menyatakan bahwa keberhasilan awal Uji-SAH didukung oleh investasi sosial dan politik serta didorong oleh Prestasi Prof Nurdin Abdullah sebagai gubernur Sulawesi Selatan dan peran Ibunda Uji Nurdin yang juga merupakan Ketua DPD Golkar Bantaeng.

“Kita mesti jujur pak Prof Nurdin Abdullah sudah mengubah wajah Bantaeng secara signifikan dan ada faktor lain yakni ibunya selaku Ketua DPD Golkar. Namun hal utama itu legacy pak Nurdin Abdullah,” ujar Asratillah menanggapi survei Uji-SAH unggul jauh dari petahana.

Meskipun demikian, Asratillah juga mengingatkan bahwa hasil akhirnya tergantung pada kemampuan tim kandidat Uji-SAH dalam memanfaatkan potensi yang ada, hal yang sama juga berlaku bagi lawan-lawannya.

“Jika ditanya, siapa paling memiliki kesan, antara kepemimpinan Prof NA dan Ilham Azikin, warga Bantaeng akan menjawab Prof NA. Kita belum melihat hal baru inovatif atau petahana. Tapi dalam elektoral banyak variabel. Seperti Uji memiliki investasi sosial dan petahana memiliki source (perangkat) bisa digunakan,” tutupnya.

Sebelumnya, hasil survei dari lembaga Script Survei Indonesia (SSI) menempatkan pasangan calon nomor 1 Uji Nurdin-Haji Sahabuddin berada di posisi teratas dengan persentase 55,37% dan pasangan nomor dua dengan 40,24%, sementara 4,39% responden belum memutuskan pilihannya.

Survei ini dilakukan pada tanggal 2-9 November 2024 dengan metode multistage random sampling, tingkat kepercayaan 95%, dan margin of error 4,8%.

YouTube player