Opini : Identifikasi Bakat Genetik Ciptakan Atlet Unggul Indonesia
Salah satu gen olahraga yang dikenal adalah ACE yaitu sebuah gen yang berlokasi pada lengan panjang kromosom 17 yang mengkode suatu enzim (angiotensin I converting enzyme) yang bertugas mengubah angiotensin I yang inaktif menjadi angiotensin II yang aktif.
Angiotensin II berperan dalam memicu pengecilan diameter pembuluh darah yang mengarah pada kenaikan tekanan darah. Angiotensin II juga berperan mendegradasi zat yang bertugas membesarkan diameter pembuluh darah. ACE diekspresikan secara luas pada otot skelet dan memainkan peranan metabolik yang penting selama olahraga.
Rendahnya aktivitas ACE dan meningkatnya kinins memiliki efek postif pada metabolisme substrat-susbtrat terkait. Hal ini mengarah pada meningkatnya efisiensi respirasi sel dan fungsi kontraktil otot jantung dan skelet, suatu kualitas yang dibutuhkan pada olahraga-olahraga yang membutuhkan ketahanan fisik (endurance), seperti marathon.
Teori ini kemudian dibuktikan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa pelari jarak jauh (marathon) memiliki frekuensi ACE I yang lebih tinggi daripada populasi biasa non-atlet (Hruskovicova, 2006), penelitian terbaru yang turut menguatkan teori ini adalah penelitian yang berhasil membuktikan endurance atlet dengan ACE I lebih baik dari atlet dengan ACE D, tetapi dalam kemampuan explosive power atlet dengan ACE D lebih baik dari atlet dengan ACE I (Arimbi, 2015).
Jika potensi genetik seperti ini dipadukan dengan strategi pembinaan yang disiplin dan terarah dengan baik maka tidak diragukan beberapa tahun lagi Indonesia akan meraih kembali kejayaannya bahkan jauh lebih baik daripada beberapa dekade
sebelumnya.
Pendekatan yang relatif baru ini perlu untuk menjadi bahan pertimbangan Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam menentukan strategi yang sesuai untuk pembinaan bibit-bibit atlet muda demi mendongkrak prestasi olahraga nasional pada umumnya. (*)
Tinggalkan Balasan