Menurut pendiri Universitas Pertahanan ini, secara strategis Sulsel dapat didesain sebagai pusat koridor ekonomi di Kawasan Timur Indonesia, yakni dengan cara membangun koordinasi dan kerjasama pembangunan terintegrasi antar-provinsi pada sektor ekonomi tertentu. Apalagi secara historis Sulsel sudah pernah mencoba hal serupa yang disebut BKPRS atau Badan Kerjasama Pembangunan Regional Sulawesi.

Keterhubungan antar-provinsi diyakini akan mengakselarasi pembangunan berdasarkan pada keunggulan masing masing, dan membuka peluang pasar baru serta menjadikan Sulsel sebagai pintu gerbang bagi provinsi lain di Kawasan Timur Indonesia.

“Saya kira berpikir jangka panjang seperti ini akan menjawab kebutuhan secara luas dan tidak sekedar menjadi bahan lelucon menjelang Pilkada,” imbuhnya. (*)