Yang kedua, lanjut dia, tentang tenaga honorer pendidikan juga adalah program lama yang berasal dari aspirasi DPRD Makassar dan bukan Program Danny Pomanto selaku Wali Kota Makassar.

“Unsur tersebut juga tidak terpenuhi karena disamping sudah lewat setahun juga bukan program Pak Danny. Yang ketiga Tagline dua kali tambah baik itu bukan program dan kegiatan, karena tidak ada anggarannya dan hanya penyemangat saja,” urainya.

Sementara Ketu Tim DIAmi, Adi Rasyid Ali (Ara) mewakili seluruh tim pemenangan DIAmi menuturkan rasa terimaksihnya kepada Panwaslu yang telah menunjukkan kebenaran demokrasi yang ada di Kota Makassar.

“Alhamdulillah kebenaran telah kita lihat bersama, Panwas sudah menyampaikan dalam putusan-putusannya kalau memang tidak terbukti. Dan saya kira itu sudah cukup clear dan saya ingin menyampaikan terimakasih kepada panwaslu kota Makassar sudah bekerja dengan baik. Menegakkan hukum, menegakka keadilan buat demokrasi di Kota Makassar ini,” terang Ketua DPC Demokrat Makassar ini.

“Saya juga mengucapkan terimaksih kepada tim hukum, tim justice bao semuanya sudah bekerja maksimal. Ini semua berkat kekompakan dan kebersamaan tim hukum justice bao DIAmi,” lanjutnya.

Ara menuturkan, meskipun jumlah tim kuasa hukum Danny-Indira jauh dibawah jumlah tim Appi-Cicu namun kebenaran selalu memang.
“Kita cuma 11 tapi alhamdulillah bisa mengalahkan 101 pengacara beliau. Jadi luar biasa memang,” jelas Ara.

Dengan hasil tersebut, Ara berharap demokrasi yang ada di Kota Makassar dapat berlangsung dengan baik. Dan bukan malah menciderai pesta demokrasi lima tahunan ini.

“Saya ingin sampaikan kepada siapun mari kita bertarung secara berbudaya dan bermartabat. Masyarakat sudah tau apa yang terjadi,” tandasnya. (*)

YouTube player