Wajo, Rakyat News – Guru honorer di Kabupaten Wajo, Ani mengungkapkan kekagumannya terhadap gagasan pasangan calon Gubernur-calon Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) pada pengembangan dunia pendidikan. Menurutnya, program yang ditawarkan NH-Aziz sebagai program yang paling memedulikan nasib pendidikan di Sulsel.

Ani mencontohkan, program usungan NH-Aziz dalam menggratiskan perlengkapan sekolah merupakan ide brilian untuk menjaga keakraban dan kesetaraan antarsiswa. Tak hanya itu, program menghadirkan perlengkapan sekolah gratis turut membantu beban finansial orang tua.

“Memang program itu sangat perlu diterapkan untuk siswa di Sulsel, saya dukung sekali NH-Aziz dengan programnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ani juga mencurahkan sulitnya taraf hidup kesejahteraan bagi guru honorer. Dengan beban yang terbilang tinggi, guru honorer hanya dibiayai Rp200 ribu perbulannya.

“Kalaupun tidak bisa dijadikan pegawai negeri, cukup perhatikan kesejahteraannya. Karena sebenarnya, beban mengajar honorer dengan PNS juga sama banyaknya,” pintanya.

Menanggapi keluhan tersebut, NH berkomitmen untuk menjamin kesejahteraan tenaga honorer. Ia turut merasa prihatin apabila abdi negara tidak menerima jaminan kesejahteraan yang setimpal.

“Kita pasti akan bermohon dulu ke pusat mengupayakan agar terangkat menjadi pegawai negeri. Kalau memang keterbatasan kuota, maka akan disediakan intensif kesejahteraan pegawai honorer supaya bisa cenderung setara dengan PNS,” jelasnya.

Selain itu, pasangan tegas, merakyat, dan religius ini juga menjamin pendidikan gratis. Setelah disediakan perlengkapan sekolah gratis, sekolah juga akan diinstruksikan agar tidak melakukan bentuk pungutan apapun kepada siswa.

NH-Aziz tidak akan biarkan pungutan jenis apapun. Tidak boleh komite sekolah mengumpulkan para orang tua siswa, mengatakan atap sekolah bocor, kurang ruang kelas, kekurangan bangku, maka dipungut sumbangan. Itu tanggung jawab gubernur,” tegasnya. (*)