Kebijakan ini dicanangkan untuk mengurangi beban peserta didik. Bagaimana tidak? 1 siswa rata-rata menggunakan 4 seragam, yakni putih-abuabu, pramuka, olahraga dan seragam batik.

“Dengan izin Allah, begitu saya dilantik jadi Gubernur, maka yang pertama saya tandatangani adalah Peraturan Gubernur (Pergub) yang tidak mewajibkan seragam sekolah bagi anak SMA,” kata dia.

Ketiga, lanjut tokoh peduli kemanusian ini, yakni Rumah Produktif yang akan dibangun di setiap Kecamatan se-Sulsel. Ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Rumah produktif adalah solusi meretas pengangguran dan kemiskinan. 4 tenaga ahli di rumah produktif akan mendampingi pelaku usaha menengah, pemula, warga agar bisa mendirikan industri rumah tangga.

Saat menyampaikan programnya, ia memperlihatkan maket melalui layar di panggung mini tempat melakukan sosialisasi. Termasuk desain dan item-itemnya.

Bukti transparansi program unggulan IYL-Cakka terbukti dari alat peraga kampanye yang diproduksi KPU. Dari 4 pasangan calon gubernur, hanya IYL-Cakka yang berani menampilkan program unggulannya di baliho.

Menggapi hal itu, sejumlah warga Pinrang mengaku terpukau dengan program IYL-Cakka. Menurutnya, apa yang disampaikan Ichsan benar-benar adalah keresahan rakyat selama ini.

“Semoga pak Ichsan dan pak Cakka memenangkan Pemilihan Gubernur, agar permasalah rakyat akan terselesaikan melalui program unggulannya,” kata salah satu Warga Pinrang, M. Haris.

Dijelaskan M Haris, banyaknya pengangguran memang menjadi permasalahan yang membutuhkan perhatian khusus. Namun dia meyakini Rumah Produktif akan menjadi solusi permasalahan itu.

“Apalagi tadi yang disampaikan pak Ichsan. Tidak berani menjanjikan kalau tidak bisa dilakukan. Figur seperti ini layak kita amanahkan memimpin Sulsel,” pungkas Haris yang kesehariannya beprofesi sebagai petani. (*)