Sidrap, Rakyat News – Ketua DPD Nasdem Sidrap, Samsumarlin mengungkapkan keresahannya kepada calon Gubernur Sulsel nomor urut satu, Nurdin Halid. Ia curhat dengan pasangan Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar ini di sela kunjungan ke Komunitas Tolotang, Amparita, Kabupaten Sidrap, Jumat (4/5).

Samsumarlin menuturkan kekecewaan terhadap komitmen pembangunan dari pemerintah provinsi sebelumnya. Sebab, pemeritah dinilai lamban dalam menuntaskan sejumlah pembangunan infrastruktur, termasuk di Sidrap.

Ia mencontohkan, Bendungan Torere, Kecamatan Panca Lautang yang diharapkan mampu menunjang sektor pertanian Sidrap belum tuntas. Padahal, bendungan tersebut ditargetkan dapat mengairi sawah tadah hujan sekira 2.000 hektar demi peningkatan produktivitas padi.

“Pemerintah kabupaten sudah betul-betul memperjuangkan dengan PSDA ke provinsi. Yang menjadi masalah, selama 10 tahun baru lima tahapan yang rampung. Kesannya memang selama ini tidak ada niat,” bebernya

Lebih lanjut, bendungan ini juga akan meningkatkan taraf kesejahteraan petani. Sebab, kata dia, sawah perhektarnya mampu memproduksi lima ton beras. Sehingga total yang mampu diproduksi beredar pada kisaran 100.000 ton beras.

“Dalam sekali panen, sawah tadah hujan di Sidrap ini bisa mencapai 145 miliar rupiah,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, NH memang mengakui perhatiannya kepada infrastruktur, khususnya ekonomi kerakyatan. Infrastruktur penunjang pertanian, seperti pengairan dan bendungan, akan dioptimalkan.

“Tida perlu diragukan karena ini janji program yang terdaftar di KPU. Tri Karya Pembangunan NH-Aziz itu, di antaranya pembangunan berbasis infrastruktur dan ekonomi kerakyatan. Jadi, bendungan itu pasti akan dibangun,” tegasnya.

Muaranya, lanjut NH, Sidrap akan dijadikan sebagai sumber stok beras nasional. Dengan bantuan bendungan, irigasi, alat pertanian, ketersediaan pupuk oleh NH-Aziz, maka hal tersebut diyakini dapat terwujud. 

“Program saya ingin menjadikan Sidrap sebagai stok nasional. Hasil produksi dikurangi kebutuhan Sidrap itu menjadi stok nasional. Jadi, nanti pak Jokowi tidak perlu impor beras karena ada stok di gudang Sidrap,” tandasnya. (*)