Rudiyanto Asapa : Masyarakat Sinjai Bersatu untuk NH-Aziz

Sinjai, Rakyat News – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz), semakin sulit dikalahkan di Kabupaten Sinjai. Itu dibuktikan dengan menyatunya masyarakat dan tokoh berpengaruh Sinjai untuk mendukung dan memenangkan pasangan tegas, merakyat dan religius tersebut.

Di Sinjai, NH-Aziz diketahui mendapatkan dukungan penuh dari dua mantan bupati : M Roem dan Andi Rudiyanto Asapa. Nama terakhir bahkan menyatakan kesiapannya menjadi komandan pemenangan pasangan nomor urut satu. Tak main-main, Rudiyanto ingin NH-Aziz meraup 80 persen suara.

Menurut Rudiyanto, masyarakat Sinjai sudah mantap untuk menyatukan dukungan kepada NH-Aziz. Itu tidak lepas karena hanya pasangan ini yang memberikan harapan bagi masyarakat Sulsel, terkhusus Sinjai, untuk kehidupan yang lebih baik. Di bawah kepemimpinan NH-Aziz, Sulsel dan Sinjai diyakini semakin sejahtera.

Rudiyanto menyebut salah satu program NH-Aziz yang sangat dinantikan adalah pembenahan infrastruktur. Di Sinjai, kata dia, masih banyak ruas jalan yang rusak parah dan tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah. Misalnya jalan di Patongko dan jalan poros Sinjai Barat.

“Selama 10 tahun pimpin Sinjai, tidak jarang saya ribut dengan gubernur soal beberapa jalan (rusak) di Sinjai. Saya marah karena tidak ada perhatian sama kita, makanya itu Sulsel butuh perubahan dan jawabannya saya lihat ada bersama NH-Aziz,” ujar dia.

Menurut Rudiyanto, NH-Aziz memiliki program khusus infrastruktur. Salah satunya yang harus diapresiasi dan diharapkan dapat terwujud adalah perintisan jalan baru Makassar-Bone dan Makassar-Bulukumba yang juga akan dapat terhubung ke Sinjai.

“Saya lihat programnya, NH-Aziz akan buka jalan baru, itu program bagus, tidak dimiliki kandidat lain. Tentunya bila terealisasi, akan memudahkan masyarakat,” ujarnya.

“Tapi saya ingatkan, kelak bila terpilih dan memulai program merintis jalan baru, jalan lama seperti jalan di Patongko dan jalan poros Sinjai Barat jangan dilupakan, tetap harus dibenahi. (*)