Jakarta, Rakyat News – Jelang Pilkada Wajo 27 Juni 2018 mendatang, peluang Pasangan Amran Mahmud-Amran SE (PAMMASE) semakin terbuka. Itu jika mengacu pada survei terbaru lembaga profesional dan kredibel.

Meski demikian, pasangan nomor urut 1 ini diingatkan untuk tetap waspada, terutama potensi kecurangan yang bisa saja dilakukan pihak tertentu untuk menggerus dukungan PAMMASE di satu bulan terakhir.

Olehnya itu, baik duo Amran maupun tim, relawan dan simpatisannya tak boleh mengendorkan semangat untuk merebut dukungan rakyat Wajo. Apalagi sampai terlena dengan capaian saat ini.

Supervisor Pemenangan Jaringan Suara Indonesia (JSI), Arif Saleh saat dimintai analisisnya, menuturkan, elektabilitas kedua pasangan di Pilkada Wajo, selisihnya memang sudah melebihi batas marjin error. Hanya belum bisa disimpulkan kalau PAMMASE sudah berada di posisi aman.

Sebab data survei yang mengunggulkan PAMMASE di atas 10% dari Barakka memungkinkan berubah di sisa waktu yang ada. Menurutnya, prilaku pemilih hanya terekam saat pengambilan data. Bukan hasil akhir. Sehingga tetap harus waspada dan terus melakukan penggalangan dukungan.

“Jadi siapapun yang unggul di Survei, termasuk PAMMASE di Wajo, tidak boleh terlena dan menyimpulkan jika hasilnya akan sama dengan hasil pencoblosan. Masih ada waktu satu bulan untuk bergerak. Dan dinamika dan mobilitas sebelum pencoblosan, itu tergolong tinggi,” urai Arif saat ditanya, Sabtu (26/5/2018).

Meski demikian, Arif yang juga alumni Pondok Pesantren As’adiyah, tidak menampik jika tren PAMMASE terus mengalami kenaikan. Sehingga bila di sisa waktu yang ada, mampu meningkatkan lagi, maka peluang pasangan ini sangat terbuka besar memenangkan Pilkada Wajo.

Sebaliknya, jika terlena dan tidak mengantisipasi potensi kecurangan yang memungkinkan terjadi jelang pilkada, PAMMASE bisa saja perolehan dukungannya tergerus.