Makassar, Rakyat News –  Pemasangan atribut bergambar pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman yang hingga kini masih massif terpasang di sejumlah daerah, terus mendapat sorotan.

Kali ini datang dari Alumni Fakultas Hukum UGM, Jogjakarta, Muhammad Rauf Said, Kamis (7/6/2018). Menurut Rauf, alat peraga kandidat yang massif di sebar dan bukan produksi KPU, harusnya bisa ditertibkan dan ditindaki. Apalagi tindakan tersebut sangat jelas pelanggarannya.

Untuk itu, Rauf yang juga menyelesaikan studi strata satunya di Fakultas Hukum UMI mengingatkan, panwas dan Bawaslu Sulsel agar tidak menutup mata dengan pelanggaran yang terjadi di depan mata.

Menurut Rauf, tindakan tersebut tidak boleh dibiarkan, karena hal itu bisa menimbulkan ketidakadilan yang berpotensi memicu konflik menjelang tahapan pencoblosan.

Olehnya, bila Panwaslu dan Bawaslu tidak ingin disoroti apalagi dianggap sampai tidak netral di Pilgub hanya karena persoalan kecil, maka lembaga pengawas pilkada ini segera mengambil langkah taktis dengan menurunkan atribut tersebut dengan bertindak sesuai aturan yang berlaku.

“Bawaslu dan Panwaslu harus bertindak netral. Tidak boleh ada yang dikecualikan jika menginginkan proses demokrasi di Sulsel berjalan dengan lancar, aman dan damai,” terangnya. (*)