Wajo, Rakyat News – Tim pemenangan Pasangan Amran Mahmud-Amran SE (PAMMASE) menanggapai santai hasil survei yang dilansir lembaga Celebes Research Center (CRC).

Menurut Juru Bicara PAMMASE, Lukman Hamid, pihaknya mengapresiasi hasil riset CRC sepanjang bisa dipertanggungjawabkan kepada publik. Bagi PAMMASE, hasil survei bukanlah jaminan keterpilihan melainkan cuma salah satu instrumen dalam meraih kemenangan.

“Kita punya survei internal sendiri yang hasilnya digunakan untuk mengukur kerja-kerja pemenangan. Bukan untuk menggiring opini ke masyarakat. Dan alhamdullilah, kami sejak dulu sudah unggul. Tapi kami tak mau terlena,” urai Lukman Hamid, pada Minggu (10/6/2018).

Patut diketahui, hasil survei CRC kerap ditemukan berbanding terbalik dengan hasil resmi yang diputuskan KPU. Seperti di Pilkada Takalar 2017, hasil survei yang dilansir jelang pencoblosan justru tidak sesuai dengan hasil akhir. Bahkan angkanya sangat berbeda jauh

Kala itu, duet calon incumbent Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim dinyatakan unggul telak atas Syamsari Kitta-Achmad Dg Se’re oleh lembaga CRC. Namun, justru Syamsari Kitta yang dilantik karena menang perolehan suara atas calon incumbent.

“Tim PAMMASE tetap bekerja keras, tidak jumawa meski kita sedang dalam posisi unggul versi lembaga nasional yang kredibel,” tandasnya.

Hasil survei CRC di Pilkada Wajo menyebut pasangan BARAKKA unggul 17 persen atas PAMMASE. Survei ini terekam pada 23-31 Mei 2018.

Tercatat, masih ada 14,3 persen yang tidak tahu atau tidak menjawab. Survei tersebut mengambil sampel 400 responden dengan margin of error kurang lebih 5 persen.

Meski demikian, CRC dikabarkan adalah bagian dari Barakka, sehingga bisa saja mempublish datanya untuk menggiring opini publik, meskipun objektivitasnya patut dipertanyakan.

YouTube player