Makassar, Rakyat News – Tim pemenangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) angkat bicara soal pengalihan dukungan yang diklaim kubu Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS). Klaim tersebut dianggap sebagai upaya penggiringan opini yang sesat dan cenderung mengarah kepada kebohongan.

Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Sulsel Nasruddin Upel mengatakan, NA-ASS sebelumnya mengklaim pengalihan dukungan dari komunitas Jaringan Koperasi NH-Azis di Makassar. Kelompok ini dipimpin Nur Hamsiah. Padahal setelah ditelusuri, orang bersangkutan ternyata bukan jaringan relawan NH-Aziz.

Upel menjelaskan, Hamsiah diketahui merupakan keluarga dari Syaiful Ahmad, salah satu mantan relawan NH-Aziz di kabupaten Pinrang yang telah dipecat. Pria ini juga sebelumnya diklaim telah berpindah dukungan untuk NA-ASS.

“Hamsiah itu masih keluarganya Syaiful. Syaiful kan sudah dipecat, keluarganya mungkin marah sampai ada klaim-klaim seperti ini,” kata Upel di Makassar, Senin (11/6).

Upel mengatakan, wacana pengalihan dukungan biasanya marak jelang pemungutan suara. Ini dianggap mencerminkan keputusasaan kandidat calon kepala daerah yang merasa kalah bersaing. Opini masyarakat digiring untuk mempercayai sesuatu yang tidak benar.

“Kami mengimbau para kandidat di Pilgub Sulsel untuk bersaing secara sehat. Jangan bohongi rakyat dengan isu murahan. Mari menunjukkan cara-cara politik yang santun,” ujar Upel.

Lebih lanjut, Upel juga menyindir modus lain kandidat pesaing NH-Aziz dalam wacana pengalihan dukungan. Di mana kader partai pendukung sendiri pun dibuat seolah-olah berpindah haluan. Ini ditunjukkan kubu Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar, yang mengklaim dukungan pejabat Demokrat Sulsel Selle KS Dalle. Padahal Demokrat, dari awal memang mendukung IYL-Cakka.

“Beda halnya dengan dukungan yang mengalir untuk NH-Aziz. Semua datang apa adanya tanpa rekayasa, tidak dibuat-buat. Kami juga menegaskan seluruh jaringan pemenangan NH-Aziz selalu solid dan tak gampang terpengaruh,” Upel menambahkan.