Makassar, Rakyat News – Celebes Research Center (CRC) merilis hasil surveinya jelang Pilgub Sulsel. Lembaga lokal ini menempatkan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman di posisi teratas.

Sayang, hasil survei CRC tak bisa ditelan mentah-mentah oleh publik kalau tujuannya untuk penggiringan opini jika seolah-olah NA unggul jauh dari para rivalnya. Mengingat, CRC punya rekam jejak yang data survei dan hasil Pilkada jauh meleset.

Paling “fatal” di Pilkada Takalar 2017. Saat itu jelang pencoblosan, CRC merilis hasil surveinya yang menempatkan pasangan petahana Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim (Bur-Nojeng) diunggulkan sangat jauh di atas. Elektabilitasnya melebihi 60%. Sedangkan Syamsari Kitta-Achmad Dg Se’re, hanya 29,8%.

Jika mengacu pada survei tersebut, seharusnya Bur-Nojeng yang terpilih. Selain karena pengumuman survei sudah mendekati hari pemilihan, juga selisihnya sangat jauh. Tak mungkin di waktu 10 hari, Syamsari-Dg Se’re bisa mengimbangi pasangan petahana. Apalagi selisihnya sekira 30%.

Tapi fakta bicara, hasil pencoblosan justru sangat berbanding terbalik dengan hasil survei CRC. Syamsari-Dg Se’re keluar sebagai pemenang dengan persentase dukungan menghampiri 51%. Sedangkan jagoan CRC hanya mendapatkan dukungan sekira 49%.

CRC saat itu menjadi bulan-bulanan. Tidak sedikit tim pemenangan Bur Nojeng meminta pertanggungjawaban lembaga lokal ini, karena dinilai ikut bertanggungjawab atas kekalahan Bur-Nojeng.

Kini jelang Pilkada Serentak 27 Juni 2018, CRC yang dimotori Herman Heizer kembali muncul jelang pencoblosan. Sebelum merilis survei Pilgub, CRC mengunggulkan pasangan dr Baso R-Anwar Sadat jauh di atas Amran Mahmud-Amran SE di Pilkada Wajo.Angkanya di atas 10% versi lembaganya, meski lembaga survei lainnya justru menempatkan duo Amran di posisi teratas.

Setelah “mengobral” survei Pilkada Wajo, Herman kemudian merilis survei Pilgub Sulsel. Hasilnya, NA-ASS ditempatkan di atas 30%. Sedangkan NH-Aziz dan IYL-Cakka di bawah 25%, dan Agus-TBL di bawah 6%.

YouTube player