Makassar, Rakyat News – Jaringan dan simpul pemenangan pasangan ‘non-aktif’ di Pilkada Makassar, Moh Ramdhan Pomanto-Indira Mulyasari (DIAmi), mempertegas sikapnya di Pilgub Sulsel 27 Juni 2018.

Meski beredar kabar sebagian pendukung kolom kosong (koko) mendukung Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS), namun simpul dan jaringan inti DIAmi, memilih tetap komitmen di IYL-Cakka. Alasannya sangat jelas, duet tersebut adalah pasangan seperjuangan DIAmi.

Penegasan sikap jaringan dan simpul pemenangan DIAmi, disampaikan saat menggelar pertemuan dengan Ketua Tim Rumah Kita IYL-Cakka, di kantor perusahaan milik Danny Pomanto, Cafe Enak-Enak di Jalan Lanto Dg Pasewang, Selasa (19/6/2018) malam.

“Memang ada isu bahwa Pak Danny ke NA. Tapi kami mau tepis itu, dan kami tetap mau ketemu IYL-Cakka di ujung (kemenangan),” tegas Sekretaris Tim Menara DIAmi, Zulkifli Tahir.

Tim Menara merupakan salah satu tim inti Danny saat maju di Pilkada Makassar. Hingga saat ini mereka tetap solid, dan membawahi ratusan komunitas di Makassar, terutama bergerak dalam memenangkan kolom kosong di Makassar.

“Kami akan siapkan 5.000 saksi untuk IYL-Cakka jika itu dibutuhkan. Termasuk komunitas dan simpul, tambah Zulkifli yang saat pertemuan ikut didampingi sejumlah koordinator simpul pemenangan dan kecamatan.

Bahkan, sebagai bentuk komitmennya untuk memenangkan IYL-Cakka di pilgub, mereka akan membuat komunitas tersendiri yakni ‘Kampung Koko”, atau “Kami Punggawa Kolom Kosong”.

“Kami sudah merencanakan Kampung Koko itu. Ini bukti komitmen kami ke IYL-Cakka,” tambah dia.

Senada ikut disampaikan Wakil Ketua Tim Menara DIAmi, Ali Warya. Menurutnya, meski DIAmi digugurkan di Pilkada Makassar, bukan berarti berbagai komunitas yang bergerak selama ini ikut vakum. Malah dari 170 komunitas yang terbentuk, masih ada sekira 90 komunitas yang berjuang di relawan Koko.