Luwu Utara, Rakyat News – Ketua Umum Ikatan Keluarga Toraja(IKAT) Luwu Utara Ir Marthina Simon M.Si mengimbau, kepada seluruh anggota IKAT Luwu Utara, khususnya para pengurus dan penasehat, agar tampil terdepan dalam memerangi politik uang dalam Pilgub Sulsel. Apalagi, saat ini sudah memasuki masa tenang menjelang hari pencoblosan, Rabu 27/6/2018 tinggal dua hari.

Marthina menegaskan, politik uang merupakan cara paling kotor yang tidak dibenarkan dalam sistem demokrasi dan mematikan hak suara hati. Karena itulah, mantan Kadis BP3K(kala itu) Luwu Utara, ini menuturkan, politik uang harus dilawan oleh semua komponen yang ada di Sulsel terkhusus Anggota IKAT Luwu Utara.

“Anggota dan Pengurus serta Penasehat IKAT Luwu Utara harus berdiri paling depan menyuarakan penolakannya serta ikut meyakinkan masyarakat kalau daerah dijamin tidak akan maju ketika kandidat mendapatkan jabatan dengan cara membayar suara” ujarnya, Minggu, 24/6/2018.

Sekertaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Luwu Utara, ini juga menerangkan, tindakan politik uang yang dilakukan kandidat Pilgub menjadi cerminan buruknya calon pemimpin tersebut. Karena itu, ucap Marthina kandidat itu tak layak dipercayakan menduduki jabatan Gubernur.

“Kandidat yang terbukti melakukan praktik politik uang harus dilawan secara bersama-sama, karena itu menunjukkan kalau kandidat tersebut memiliki integritas yang rusak dan sangat tidak pantas diberi amanah memimpin Sulsel,” tegasnya.

Perempuan asal Toraja ini menegaskan, kembali agar masyarakat tidak salah menentukan pilihan pemimpin. Sebab, lima tahun kepemimpinan akan berdampak buruk bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

“Politik uang dengan cara-cara yang kotor seperti bagi-bagi duit kepada rakyat itu sama saja dengan merendahkan wibawa dan martabat rakyat. Suara hanya dinilai dengan program yang berkualitas dan berpihak kepada kepentingan rakyat secara keseluruhan,” bebernya.(yustus)