Jakarta, Rakyat News – Meskipun jadwal pelantikan baru akan berlangsung 1 Oktober 2019 tetapi Supriansa sempat tercengung sesaat sebelum memasuki gedung wakil rakyat.

Anggota DPR RI terpilih Supriansa mengikuti rapat pleno perdana Fraksi Golkar di gedung DPR RI.

Ia mengaku, mengenang masa masa mahasiswa nya dulu saat menggelar demonstrasi di Jakarta. “Saat melihat gedung itu, mata saya menerawang, sejenak saya menghela nafas. Mengingat pada masa lalu, masa di mana saya masih mahasiswa. Dahulu, memasuki gedung ini saya mengenakan jas almamater, berbaju kaos sambil membawa penderitaan, nasib dan aspirasi rakyat kecil. Kini, meski suasana berbeda, Tetapi semangat saya tetap saja sama seperti Dulu” ujar supriansa mantan Wabup Soppeng ini, Kamis (05/09/2019).

Isi Surat Terbuka Supriansa Jelang Pelantikan Anggota DPR RI

Melanjutkan Pengabdian

Assalamu Alaikum…
Hari ini saya memasuki halaman gedung wakil rakyat, menggunakan batik motif kuning. Saat melihat gedung itu, mata saya menerawang, sejenak saya menghela nafas. Mengingat pada masa lalu, masa di mana saya masih mahasiswa. Dahulu, memasuki gedung ini saya mengenakan jas almamater, berbaju kaos sambil membawa penderitaan, nasib dan aspirasi rakyat kecil.
Kini, meski suasana berbeda, Tetapi semangat saya tetap saja sama seperti Dulu.

Roda mobil perlahan lahan berputar, memasuki halaman DPR RI ini, saya tercengang, saya mampir sejenak lalu dalam benak saya katakan “ Karena Suara Rakyat Soppeng, saya ada di sini”.

Mobil pun perlahan lahan memasuki gedung dewan, gedung yang berbentuk kura kura. Ini adalah kali kedua secara resmi saya memasuki parlemen, kali pertama pada tahun 2014. Dan Hari ini dalam rangka menghadiri undangan Fraksi Golkar.

Pelantikan saya sebagai anggota DPR RI di jadwalkan, 1 Oktober 2019 mendatang. Namun partai pengusung saya, Partai Golkar mengundang lebih awal untuk rapat pleno fraksi Golkar. Mungkin ini sebagai pra sebelum saya ditasbihkan sebagai perwakilan rakyat.

“Yakin lah, suara rakyat yang ada di dapil dan telah mengamanahkan saya sehingga bisa berada di sini, akan kami perjuangkan di jalur yang sudah di tetapkan melalui konstitusi negara kita. Sebab “Saya tidak apa apanya tanpa suara rakyat” tulisnya.