Makassar, Rakyat News – Jelang pemilihan Wali Kota Makassar tahun 2018 mendatang, sejumlah figur perempuan disebut – sebut akan ikut bertarung. Saat ini yang telah melakukan pendaftaran di berbagai partai politik, yakni Politisi PKS Sri Rahmi, Politisi Gerindra Nunung Desniar, Ketua DPD NasDem Makassar Andi Rachmatika. Kendati tidak melakukan pendaftaran, namun Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat Aliyah Mustika Ilham juga kerap disebut akan menjadi kontestan di Pilwalkot Makassar tahun 2018 mendatang.

Meskipun ada beberapa figur perempuan yang melakukan pendaftaran di berbagai partai politik, namun Lembaga Riset dan Konsultan Politik Epicentrum Politika hanya mengangkat setidaknya ada dua figur perempuan, yakni Cicu sapaan Rachmatika Dewi dan Aliyah Mustika Ilham.

Direktur Eksekutif Epicentrum Politika, Iin Fitriani mengatkan, dalam analisis isu gender yang pihaknya lakukan, keduanya (Cicu – Aliyah) memiliki kans menjadi perempuan pertama memimpin Makassar alias Wali Kota.

“Selain keduanya ditopang partai besar, keterwakilan perempuan di DPRD makassar juga bida jadi ukuran. Dari 50 anggota DPRD makassar, ada 8 anggota DPRD Perempuan. Artinya, kondisi patriarki tidak terlalu berpengaruh pada pemilih masyarakat kota yg kritis dan cerdas,” ujar Iin dikutip dari rilis yang diterima SuaraInfo.com, pada Senin (12/6/2017).

Kedua, lanjut dia, jika melihat data pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilwalkot Makassar tahun 2013 lalu, ada 503.135 pemilih perempuan, lebih banyak dari pemilih laki-laki yang hanya berjumlah 480.885, dari total 982.578 DPT yang ada.

“Suara pemilih perempuan ini potensial diraup oleh Cicu dan Aliyah Mustika jika diusung sebagai calon Wali Kota Makassar,” ucapnya.

“Ketiga, Efek Risma (Tri Rismaharini), atau “Risma Efek”. Keberhasilan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membangun surabaya, menjadi salah satu pendorong keterpilihan calon perempuan dalam Pilwalkot Makassar 2018. Kasus Risma membuktikan bahwa perempuan juga bisa memimpin, dan berhasil,” tandasnya.(**)